Bone, Sulsel - Ada tanaman pasti perlu pupuk.
Beberapa kali terakhir setelah banyak mendapatkan penyuluhan dan diskusi
bersama, anggota kelompok tani “sipakainge”, Desa Tea Musu, Kec. Ulaweng, Kab. Bone Sulsel berhasil membuat dan mengembangkan pupuk organik dari mikroorganisme lokal
(MOL) untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia saat tanam
padi di musim tanam April-September ini.
THL-TB Penyuluh Pertanian Desa Tea Musu,
Asnam AMd mengatakan pada DIOLUHTAN, pembuatan pupuk ini
dilakukan dengan memanfaatkan potensi alam sekitar petani, seperti buah maja
(bila) dan buah kelapa yang diambil airnya, ditambahkan air beras kemudian
difermentasi dalam suatu wadah tertutup selama 15 hari. “Dari hasil fermentasi
selama 15 itu, dapat diperoleh dari mikroorganisme menguntungkan untuk penyubur
tanaman yang ramah lingkungan,” kata dia.
Dia menambahkan, fermentasi bahan tersebut
dicampur dengan gula merah/gula pasir untuk memperbanyak perkembangan mikro
organisme selama fermentasi.
Lintare, Ketua Klp. Siapakainge sangat
berterimakasih atas ilmu yang didapatkan dari PPL Tea Musu, begitu pula Kepala
Desa Tea Musu, A. Edi Parawansa sangat mendukung kegiatan ini.
Kepala BPK Ulaweng, Surya Sukma, SST, STP.
Mengungkapkan, pembuatan pupuk cair dengan bahan organik seperti buah maja,
buah kelapa, gula merah dan sejenisnya tidaklah sulit bila kita mempunyai niat
dan usaha untuk membuatnya. Bahan dan alat yang ada hampir semuanya sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. “Dengan memanfaatkan bahan tersebut
tentunya akan meningkatkan kapasitas dan produksi pada pertanian maupun
perkebunan bahkan bagi yang mempunyai kegemaran dengan tanaman seperti bunga
dan buah-buahan” ucapnya bangga.
Yusran A. Yahya