Bone, Sulsel - Masyarakat harus bisa mengembangkan
komoditi pertanian dan mengolahnya agar komoditi itu bisa menghasilkan produk
yang bermanfaat dan meningkatan kesejahteraan keluarga.
Salah
satu komoditi yang bisa menjadi alternatif di Kec. Bengo adalah tanaman sukun,
kini bibit tanaman ini dikelola baik oleh kelompok tani “Beringin Jaya” di
areal pekarangan dan perkebunan mereka. Dan menjadi salah satu penangkaran
bibit sukun terbesar di Kab. Bone
Bibit
sukun tersebut juga telah memperoleh sertifikasi benih dan merupakan hasil
binaan dari Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) Bengo yang bibit tersebut bakal
dialokasikan dalam waktu dekat ini ke daerah Gorontalo, Sulteng, Sultra selain
Sulsel sendiri.
Kepala BPK Bengo, Muh.
Yusuf, SP menjelaskan, buah sukun merupakan sumber karbohidrat potensial yang
dapat diolah sebagai makanan pokok pengganti beras, serta aneka produk makanan,
sehingga buah ini dapat dijadikan harapan dalam menjawab kekurangan pangan di
masa yang akan datang. Kelompok “Beringin Jaya” yang telah dibinanya ini mampu
menghasilkan 20.000 – 30.000 bibit per tahun dan sudah berjalan kurang lebih 10
tahun.
Menurutnya budidaya
tanaman ini juga salah satu usaha jangka panjang, apalagi dikelola dengan baik
tentu hasil produksi buahnya memadai, kemudian buah ini sangat diminati oleh
masyarakat dipasaran. “Sukun merupakan tanaman tropis, banyak tumbuh
diberbagai wilayah Indonesia. Sukun dapat tumbuh di dataran rendah (0 m) hingga
dataran tinggi (700 m dpl). sehingga cocok untuk tumbuh dan dikembangkan
diberbagai tempat di Indonesia. Dan untuk pengembangan secara komersial serta
untuk memgoptimalkan hasil produksi perlu diperhatikan tanah tempat tumbuh,
iklim serta kondisi tanahnya” ungkapnya.
Yusran A. Yahya