DIOLUHTAN-suluhtani. Bepang adalah
salah satu camilan khas Makassar yang dikembangkan pengusaha di Kabupaten
Takalar. Salah satu pengusaha bepang yang suksek adalah pasangan suami istri, H
Usman dan H Sitti Nadjmah. Selain dipasarkan di Sulsel, bepang yang diproduksi
di Takalar mampu menembus pasar di Pulau Jawa dan bahkan Malaysia.
Pembuatan Kuliner Bepang khas Makassar
Beras ketan selama ini hanya
diolah menjadi sajian kuliner yang terbatas. Namun, siapa sangka di Kabupaten
Takalar, pasangan suami istri, H Usman dan H Sitti Nadjmah berhasil mengolah
beras ketan menjadi camilan sedap khas bernama "bepang". Setiap hari, bepang-nya dinikmati di berbagai
daerah, termasuk warga negeri jiran, Malaysia, yang tidak ketinggalan ikut
mencicipinya.
Asal Usul Bepang
Tidak ada yang dapat memastikan
sejak kapan camilan beras ketan ini dinamakan bepang. Namun masyarakat Takalar
percaya kalau nama bepang berdasarkan cara pengolahannya yang "ekstrem".
Bepang berasal dari gabungan kata
"beras ketan" dan "pang". Suara gaduh usai proses
pematangan beras ketan menjadi butiran mengembang berbunyi "pang"
tersebutlah yang menjadikan penganan ini sehingga dinamakan bepang.
Penganan sejenis bepang mungkin bisa
ditemui di daerah lainnya. Tapi bepang asal Takalar ini jauh berbeda dengan
yang ada di pasaran. Teksturnya yang renyah dan tidak mudah melempem saat
terkena angin, membuatnya jauh lebih nikmat dan tahan lama. "Kita tidak pernah memakai campuran bahan pengawet atau
bahan tambahan apapun. Cara pengolahan yang menentukan hasil," jamin Nadjmah.
Meski digemari banyak kalangan,
Nadjmah tetap membuka dapurnya kepada siapa saja yang ingin bertandang dan
belajar membuat bepang. Tidak ada rahasia yang ditutupinya, sebab Nadjmah
sendiri sangat ingin bepang dapat dipraktikkan oleh orang banyak agar makanan
ini tetap dilestarikan. "Orang dari Kalimantan saja sampai ke sini untuk
belajar karena dia ingin menjual bepang di sana. Tapi saya tidak tahu bagaimana
hasilnya,"
ucapnya.
Editor:
Y.A. Yahya