Agar tidak terjadi kelaparan dan kekurangan pangan tugas kita
dengan cara yang tepat dan cerdas meningkatkan produksi pangan di Indonesia
Diorama
Penyuluhan Pertanian - Penas XIV - Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono meminta pemerintahan mendatang agar terus
memperhatikan dan mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada petani dan nelayan.
"Kebijakan pemerintah di era globalisasi harus tetap
untuk kepentingan nasional kita, harus untuk melindungi petani, nelayan dan
petani hutan kita," kata Presiden saat membuka Pekan Nasional ke-14
Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen,
Malang, Jawa Timur, Sabtu sore.
Yudhoyono mengatakan seiring dengan pertumbuhan penduduk
dunia yang kini mencapai angka tujuh miliar jiwa dan dalam 30 tahun mendatang
bisa mencapai sembilan miliar jiwa, maka pemenuhan kebutuhan pangan dan energi
nasional menjadi semakin penting.
"Kita mengetahui, lima tahun lalu penduduk dunia tujuh
miliar orang, 30 tahun lagi penduduk dunia mencapai sembilan miliar manusia,
artinya di bumi kita dengan pertambahan penduduk seperti itu manusia memerlukan
tambahan pangan 60 persen hingga 70 persen demikian juga energi," kata
Presiden.
Ia menambahkan, "Ke depan kebutuhan pangan meningkat
tajam. Agar tidak terjadi kelaparan dan kekurangan pangan tugas kita dengan
cara yang tepat dan cerdas meningkatkan produksi pangan di Indonesia dan juga
produksi pangan di seluruh dunia."
Presiden Yudhoyono meminta petani dan nelayan untuk mendukung
siapa pun yang terpilih menjadi presiden.
"Berikan dukungan pada presiden baru. Saya sangat
mencintai petani, nelayan dan petani hutan, (saya harap) presiden (baru) kita
nanti miliki kecintaan yang sama," katanya.
Penas KTNA berlangsung 7 Juni hingga 14 Juni 2014. Menurut
Ketua KTNA Winarno Thohir setidaknya 35.000 peserta ikut serta dalam Penas yang
dilangsungkan setiap tiga hingga empat tahun.
Presiden dalam kesempatan itu didampingi oleh Ibu Negara Ani
Yudhoyono, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Mentan Suswono, Gubernur Jawa
Timur Soekarwo dan Bupati Malang Rendra Kresna.
Sumber foto dan berita : www.antaranews.com