Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah
mengajukan sebuah kebijakan untuk mendapatkan daging sapi impor
Australia. Pemerintah mengajukan pada Australia agar buah manggis dan salak
Indonesia diekspor ke Australia untuk ditukar dengan daging sapi.
"Kalau
nggak mau salak dan manggis di Australia, sapi kita tahan," ujar Direktur
Pemasaran Internasional Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Mesah
Tarigan.
Barter tersebut pada akhirnya berhasil mendapatkan
pasokan daging sapi Australia dengan murah. Namun Mesah menjelaskan cara
tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama.
"Walaupun
harus makan waktu dua tahun ekspor manggis," ungkap Mesah.
Melihat
sulitnya melakukan ekspor komoditi pangan, Mesah berharap pemerintah juga
mempunyai kebijakan untuk menahan laju impor. Dengan begitu, produksi pangan
dalam negeri bisa dikonsumsi lebih banyak oleh masyrakat.
"Harusnya
kita juga demikian, berani seperti buat kebijakan. Kita siapkan perangkatnya,
jangan terlalu gampang negara lain ekspor," jelas Mesah
Sumber
berita : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/11/14/1555112/