Huseng mengirim surat ke anaknya yang berada di Nusa kambangan.
Isinya sbb: "Anakku, Bapakmu sudah tua, sekarang sedang musim tanam
jagung, dan kamu ditahan sehingga tidak ada yang mau bantu Bapak mencangkul
kebun ini?"
Anaknya membalas surat Huseng: "Bapak jangan mencangkul
kebun karena saya menanam senjata di sana!"
Rupanya surat itu disensor
pihak rumah tahanan, maka keesokan harinya, satu
peleton petugas sibuk seharian mencangkuli tanah Huseng untuk mencari senjata.
Seminggu kemudian Huseng mengirim surat lagi. "Beberapa waktu lalu ada banyak petugas
mencangkul kebun mencari senjata. Sekarang Bapak harus bagaimana?" tanya Huseng.
Anaknya kembali
membalas surat tersebut. "Sekarang Bapak mulai tanam jagung saja, kan
sudah dicangkuli petugas. Jangan lupa ngucapin terima kasih ke mereka..."