Beberapa
faktor yang menghambat penyediaan hijauan pakan, yakni terjadinya perubahan
fungsi lahan yang sebelumnya sebagai sumber hijauan pakan menjadi lahan
pemukiman, lahan untuk tanaman pangan dan tanaman industri. Dilain pihak, sumberdaya alam untuk
peternakan berupa padang penggembalaan di Indonesia semakin berkurang.
Disamping
itu secara umum di Indonesia ketersediaan hijauan pakan juga dipengaruhi oleh
iklim, sehingga pada musim kemarau terjadi kekurangan hijauan pakan ternak dan
sebaliknya di musim hujan jumlahnya melimpah. Untuk mengatasi kekurangan rumput
ataupun hijauan pakan lainnya salah satunya adalah diperlukan pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan.
Sumber limbah pertanian diperoleh dari komoditi tanaman pangan, dan ketersediaanya dipengaruhi oleh pola tanam dan luas areal panen dari tanaman pangan di suatu wilayah. Jenis limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan adalah jerami padi, jerami jagung, jerami kedelai, jerami kacang tanah, pucuk ubi kayu, serta jerami ubi jalar.
Jerami
padi merupakan salah satu limbah pertanian yang potensial untuk dimanfaatkan
sebagai pakan ternak ruminansia.
Penggunaan jerami padi sebagai makanan ternak telah umum dilakukan di
daerah tropik, terutama sebagai makanan ternak pada musim kemarau. Tetapi penggunaan jerami padi sebagai makanan
ternak mengalami kendala terutama disebabkan adanya faktor pembatas dengan
nilai nutrisi yang rendah. Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan baru mencapai
31-39%, sedangkan yang dibakar atau dikembalikan ke tanah sebagai pupuk 36-62%,
dan sekitar 7-16% digunakan untuk keperluan industri.
Untuk meningkatkan kualitas limbah pertanian seperti jerami padi sebagai
pakan ternak ruminansia dapat digunakan starbio ternak yang dapat meningkatkan
derajat fermentasi bahan organik terutama komponen serat sehingga menyediakan
sumber energi yang lebih baik. Dengan fermentasi jerami padi dengan starbio menunjukkan peningkatan
kualitas dibanding jerami padi yang tidak difermentasi, dimana kadar protein
kasar mengalami peningkatan dan diikuti dengan penurunan kadar serat kasar
CARA FERMENTASI JERAMI UNTUK MAKANAN
TERNAK DOMBA/KAMBING
BAHAN DAN UKURAN :
- 1000 Kg : jerami padi atau jerami jagung atau jerami kedelai (titen Jawa), dipilih yang sudah kering
- 20-25 Liter : tetes bila tidak ada dapat diganti gula
- 6-7 Liter : STARBIO, bila di daerah belum ada dapat diganti dengan EM4.
- 5-6 Kg : Urea untuk menambah kandungan protein makanan
- 250-300 Liter .: Air untuk melarutkan starbiodan tetes/15Lt untuk jerami basah
- Silo tempat untuk fermentasi dapat berupa tembok semen, terpal plastik, dan drum sesuai kemampuan dan jumlah ternak
- Alat pemotong sabit atau sejenisnya
- Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastic
- Sediakan silo dari bis beton disusun dua atau tiga, bila memakai drum bagian dalam supaya dicat agar tidak berkarat
- Jerami kering atau bahan-bahan kering yang telah ada dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 25 cm sejumlah isi silo yang ada
- Larutkan tetes dan urea serta Satarbio dengan air menjadi satu sesuai perbandingan bahan-bahan di atas.
- Siapkan terpal plastik untuk alas menjcampur antara jerami dengan campuran tets starbio dan air.
- Jerami yang sudah dipotong ditaruh di atas terpal sedikit demi sedikit sambil disiram larutan air tetes dan starbio sesuai perbandingan di atas sampai merata dan jerami kelihatan basah.
- Setelah jarami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut, jerami dimasukkan ke dalam silo sedikit demi sedikit sambil dimampatkan/diinjak-injak supaya padat.
- Setelah mampat (padat) silo ditutup hingga rapat betul
- Setelah 7 hari jerami tersebut baru dapat mulai diberikan pada ternak sesuai dengan kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis setelah mengambil bahan dari silo supaya ditutup kembali dengan rapat
- Penempatan silo supaya terhindar dari genangan air, terhindar dariterik matahari dan air hujan tidak boleh masuk ke dalam silo
CARA MEMBERIKAN :
- Pemberian diberikan dua kali pagi dan sore dengan ukuran: boot kambing x 3% pakan kering (jerami yang telah difermentasi)
- Ditambah makan tambahan berupa katul yang baik (kualitas I) sebanyak 0,5 kg/ekor.
KETERANGAN :
- Apabila waktu petama kali tenak diberi pakan fermentasi tersebut tidak langsung mau supaya dilatih sedikit demi sedikit sampai mau makan dengan lahap
- Agar ternak kambing cepat gemuk perlu diberi makan lain yang kadar proteinnya tinggi seperti pemberian katul konsentrat
- Air minum supaya tetap tersedia (jangan sampai telat), ada baiknya airnya diberikan garam.
Sumber : http://tanamanbuahsayur.blogspot.com/2013/08/mudah-dan-murahnya-membuat-pakan.html