Puluhan
warga turut menghadiri kegiatan Penyuluhan dan Pemutaran Film Peternakan yang
dilaksanakan di Desa Biru, Kecamatan Kahu, pukul 20.00 WITA.
Selain warga setempat, ada juga warga yang datang dari desa sekitarnya. Bahkan
beberapa warga datang bersama kepala dusunnya.
Kegiatan
tersebut dihadiri Kepala Dinas Peternakan Kab. Bone, drh. Aris Handono, bersama
dengan rombongan dari Disnak Bone, serta dihadiri oleh Sekretaris Desa Biru,
Mansur serta aparat pemerintah Desa Biru, Ketua BPD dan masyarakat setempat
untuk melihat dan juga mendengarkan arahan dari kadisnak.
Drh.
Aris Handono, kepada TRIBUN BONE mengatakan disela-sela kegiatan pemutaran film
tersebut, agar dalam membudidayakan ternak sapi, mereka bisa memelihara dalam
waktu singkat dan bisa mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.
Olehnya,
Aris Handono memperlihatkan ternak sapi yang harganya mencapai Rp. 35 Juta untuk
3 ekor anak sapi yang berumur 3 bulan.
“saya mengharapkan kepada peternak agar mereka betul-betul memperhatikan dan
memelihara sapi betina mereka dengan baik” ujarnya. Sehingga lanjutnya,
untuk mendapatkan sapi yang anak (pedet) badannya lebih besar, maka dia
menghimbau agar indukan sapi tersebut diberikan teknologi kawin suntik
(inseminasi buatan). “Hal ini juga untuk
menghindari terjadinya kawin sedarah, yang dapat mengakibatkan ternak kecil dan
sering sakit-sakitan. Inseminasi buatan (IB)
atau kawin suntik ini sebagai salah
satu upaya penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan populasi dan mutu
genetik ternak, sehingga dapat menghasilkan keturunan/ pedet dari bibit
pejantan unggul” pungkasnya.
Aris
Handono sangat mengharapkan dan menghimbau agar teknologi IB (kawin suntik) ini
dapat lebih diterapkan oleh peternak. Demikian pula dengan masalah
kesehatannya, pemberian obat cacing harus dilakukan peternak pada sapinya
dengan pemberian minimal sekali dalam 3-4 bulan. Karena kebanyakan sapi yang
ceking dan kurus itu adalah pengaruh dari cacingan. Tak lupa drh. Aris menjelaskan,
tentang cara mengatasi berbagai macam penyakit pada ternak sapi dan pola
pemeliharaan ternak sapi yang baik.
Kepala
Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) Kahu, Kamaruddin, SP pada kesempatan itu
mengungkapkan seraya mengharapkan warga di desa Biru yang kebanyakan peternak
itu bisa mengambil manfaat sebesar-besarnya. “kita datang ditempat ini dengan maksud menimba ilmu dan pengalaman
untuk dapat diterapkan nantinya ditempat masing-masing” harapnya.
Metode
penyuluhan seperti ini, menurut Kamaruddin sangat mudah dicerna dan dipahami
oleh para peternak karena disertai dengan penayangan audio visual yaitu film
peternakan. Apalagi drh. Aris selain sebagai PNS, juga adalah seorang peternak
yang handal dimana beberapa ekor sapi piaraannya berhasil menjadi juara
dibeberapa kontes ternak. Hal ini selain modal ilmu dan pengalaman yang tinggi
ini juga disertai dengan semangat yang juga harus mumpuni.
Kadisnak
berharap dengan diadakannya penyuluhan seperti ini para peternak dapat menggali
ilmu sebanyak-banyaknya sehingga nantinya ilmu yang diperoleh dapat diterapkan
dan diikuti dengan peningkatan pedapatan dan kesejahteraan peternak. (yoush)