Diorama Penyuluhan Pertanian. Sektor pertanian
memiliki pengaruh dalam perekonomian nasional. Kondisi makro ekonomi nasional
ke depan semakin penuh dengan tantangan. Karena itu, kebijakan pembangunan
sektor pertanian harus ditingkatkan untuk memenuhi daya saing kebutuhan ekspor
agar tetap unggul di pasar domestik dan ASEAN.
"Untuk mencapai hal
tersebut, salah satu upaya dalam peningkatan nilai tambah produk adalah melalui
kegiatan hilirisasi industri di sektor pertanian nasional," kata Wakil
Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, dalam acara kegiatan Konsolidasi
Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal Nasional (KP3MN) propinsi dan
Kabupaten/Kota 2014, dengan tema hilirisasi produk pertanian, Selasa (22/4).
Rusman mengatakan,
sebagian besar rumah tangga saat ini masih bergantung di sektor pertanian.
Dengan alasan itu, industrialisasi yang relavan dikembangkan adalah
industrialisasi pertanian.Industrialisasi pertanian yaitu kegiatan
industrialisasi yang memanfaatkan hasil-hasil dari sektor pertanian dalam arti
luas.
"Melalui
pengembangan subsektor agroindustri (industrialisasi pertanian), dapat
dipandang sebagai transisi yang paling tepat dalam menjembatani proses
transformasi ekonomi di Indonesia," jelasnya.
Seiring dengan dengan
sektor pertanian primer, sektor agroindustri dapat dijadikan sebagai sumber
pendapatan sebagian besar penduduk Indonesia dan mengurangi kemiskinan.
Ketangguhan industri yang berbasis pertanian telah terbukti pada masa krisis.
Sektor agroindustri tidak banyak terpengaruh oleh krisis dan dengan cepat
mengalami pemulihan.
"Pentingnya peran
sektor agroindustri bukan hanya dilihat dari ketangguhannya dalam menghadapi
krisis ekonomi, tetapi juga memiliki keterkaitan yang kuat dengan sektor lain,"
ungkapnya.
Keterkaitan tersebut
tidak hanya keterkaitan produk, tetapi juga melalui keterkaitan lain, yaitu
keterkaitan konsumsi, investasi, dan tenaga kerja. Hal tersebut diharapkan
berimplikasi melalui pengembangan sektor agroindustri dan tercipta kesempatan
kerja dan sumber pendapatan masyarakat.