Potensi pengembangan budidaya ikan hias di Indonesia sangat besar.
Budidaya ikan hias kini menjadi tren baru bagi para pembudidaya ikan. Selama
ini pembudidaya lebih banyak melakukan kegiatan usaha pembesaran ataupun
pembenihan ikan konsumsi. Padahal potensi usaha budidaya ikan hias juga sangat
menjanjikan.
Budidaya ikan hias kini mampu memberikan penghidupan yang layak
bagi pelakunya. Saat ini ikan hias air tawar yang telah berkembang dan banyak
diusahakan dengan pembudidayaan. Bahkan beberapa diantara ikan hias yang langka
dan memiliki nilai ekonomis cukup tinggi telah dapat dilakukan proses
pembudidayaannya. Beberapa ikan hias juga telah dapat dilakukan proses
pembenihannya.
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya,
termasuk jenis-jenis ikan hias asli yang dapat dieksploitasi atau
dibudidayakan. Ada banyak jenis ikan hias yang tersebar di wilayah perairan
Indonesia, baik di air tawar maupun di air laut. Namun saat ini, budidaya ikan
hias yang sangat berkembang adalah budidaya ikan hias air tawar.
Berkembangnya budidaya ikan hias air tawar ini tidak terlepas dari
banyaknya spesies ikan hias air tawar di Indonesia. Spesies Ikan Hias Air Tawar
Indonesia diperkirakan mencapai 400 Spesies dari total 1.100 spesies. Selain
itu, proses budidaya ikan hias air tawar juga mudah dalam proses
pembudidayaannya karena dapat dilakukan diruang mana saja dan air tawarnya juga
sangat mudah untuk didapatkan.
Sementara spesies di Dunia Ikan Hias air Laut diperkirakan 650
spesies dan sekitar 18 persen dari seluruh terumbu karang di dunia berada di
wilayah Indonesia. Berbeda dengan ikan hias air tawar yang sangat berkembang,
budidaya ikan hias air laut belum begitu berkembang. Hal ini dimungkinkan
karena proses budidaya ikan hias air laut tidak semudah proses budidaya ikan
hias air tawar.
Selain ikan, tanaman hias yang masuk dalam kategori ikan hias juga
berprospek untuk dikembang. Saat ini, telah berkembang akuarium-akuarium yang
memasukkan tanaman hias sebagai salah satu penghiasnya.
Wilayah sebaran produksi ikan hias Indonesia tersebar di 18
Propinsi (Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua, Papua
Barat). Produksi ikan hias di daerah berdasarkan data statistik ikan hias terus
mengalami peningkatan. Sentra-sentra baru produksi ikan hias dengan spesifik
spesies pun mulai bermunculan dan spesies-spesies baru juga mulai dikembangkan
memperkaya spesies yang telah ada.
Indonesia (2009 ) baru menguasai 3,12 % dari perdagangan ikan Hias
dunia tertinggal dari Singapura yang mencapai 16,08 %. Menurut data statistik
3,12 % Ekspor Ikan Hias Singapura merupakan ikan hias asal Indonesia. Hal ini,
tentu membuat miris karena singapura yang memiliki ruang yang sempit namun
mampu menjadi leader dalam perdagangan ikan hias. Padahal Indonesia memiliki
potensi untuk menjadi ekportir ikan hias terbesar di dunia dengan potensi yang
dimilikinya. Apalagi hampir semua Negara menyukai produk ikan hias dari
Indonesia.
Sampai saat ini ikan hias air tawar merupakan salah satu jenis
komoditas ekspor nonmigas bidang perikanan yang mampu menyumbang devisa negara
yang cukup besar.
Harga ikan hias di pasaran bervariasi mulai dari harganya ratusan
rupiah sampai dengan harga jutaan. Bahkan untuk beberapa kasus ada yang
harganya mencapai ratusan juta rupiah. Berbeda dengan ikan konsumsi harga ikan
hias ditentukan dari kualitas ikan hiasnya meliputi, bentuk, warna, dan corak
yang indah. Dalam penjualan biasanya ikan konsumsi dihargai dengan sistem
berat. Sementara ikan hias dihargai dengan sistem per ekor. Jadi dengan
demikian budidaya ikan konsumsi lebih menekankan kuantitas, sehingga memerlukan
lahan yang luas dan sarana yang lebih banyak sedangkan budidaya ikan hias lebih
menekankan sisi kualitasnya. Proses budidaya ikan hias sendiri bila
dibandingkan dengan budidaya ikan konsumsi sebenarnya pemeliharaanya hampir
sama.
Pangsa Pasar Ekspor Ikan Hias adalah Negara Singapura, Cina,
Hongkong, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, USA dan Eropa. Banyaknya Negara
tujuan ekspor ikan hias menjadi salah satu indikator berprospeknya budidaya
ikan hias. Bahkan menurut pedagang ikan hias, permintaan ikan hias melebihi
stok yang ada. Artinya berapapun produksi ikan hias pasti akan diambil oleh
pasar.
Tidak hanya pasar luar negeri, pasar domestikpun juga cukup
bergairah terutama untuk spesies yang sudah terkenal seperti botia, discus,
black ghost, dan lain-lain. Prospek pasar dalam negeri juga terlihat dengan
semakin banyaknya pedagang ikan hias dan tren baru penduduk yang suka memajang
ikan hias di akuarium sebagai hiasan yang dapat menyejukkan mata.
Sebagian orang mungkin berpikir bahwa budidaya ikan hias memerlukan
modal yang sangat besar. Pandangan ini tidak sepenuhnya salah karena memang
beberapa spesies ikan hias memerlukan sarana dan prasarana yang sangat besar
biayanya. Contohnya adalah ikan hias arwana. Namun beberapa spesies ikan hias
tidak memerlukan modal yang besar namun menghasilkan margin keuntungan yang
cukup besar.
Keuntungan lain budidaya ikan hias adalah perputaran modalnya yang
cepat. Waktu pemeliharaan ikan hias relative singkat dibandingkan dengan ikan
konsumsi yang rata-rata waktu budidayanya mencapai 6 – 12 bulan. Selain itu,
Teknologinya mudah diserap dan diterapkan, karena teknologi yang digunakan
cukup sederhana dan budidaya Ikan Hias dapat diusahakan skala rumah tangga/
usaha kecil, tidak membutuhkan lahan yang luas.
Yoush, 2011. Disarikan dari berbagai sumber