Sudah beberapa minggu terakhir ini
petani di Desa Matirowalie, Kec. Bontocani belum mendapatkan Pupuk, kesulitan
mendapatkan pupuk memaksa mereka untuk mencari di tempat lain alhasil sama saja
karena di desa lainpun mengalami hal yang sama, para petani sangat khawatir
mengingat tanaman padi mereka sudah saatnya untuk diberikan pupuk.
Kesediaan pupuk yang sulit didapat
ini membuat para petani khawatir dengan hasil panen mereka karena sulitnya
mendapatkan pupuk sedangkan padi yang mereka tanam sudah saatnya untuk di
pupuk. “sudah beberapa kali mereka ingin
menanyakan kepada pengecer tentang kedatangan pupuk tetapi mereka tidak
mendapatkan informasi yang jelas kapan pupuk baru bisa diperoleh, hal ini
bertambah sulit karna si pengecer berdomisili di kota watampone” ujar Telu,
S.Sos, sekretaris desa mattirowalie.
Para petani juga mengeluhkan pendistribusian
pupuk. Mereka diharuskan mengambil sendiri di kios pengecer yang berada di desa
tetangga yaitu desa watangcani. “sebaiknya
pengecer langsung mendrop pupuknya ke petani mattirowalie, sebab pupuk yang
dibawa dari distributor ke kios itu melewati desa mereka” ujar Aras, salah
satu ketua klp. tani.. Petani lain ikut menimpali bahwa ini adalah strategi
supaya harga pupuk bisa dinaikkan dengan alasan biaya transport dari kios ke
petani. Aras menambahkan bahwa petani kami telah menanam padi terakhir pada
tanggal 12 November 2013.
Kelangkaan pupuk tersebut membuat para
petani panik dan cemas akan keadaan tanaman mereka dan sangat berharap pemerintah
segera memperhatikan hal ini. Jika pupuk tetap tidak tersedia, maka tidak ada
jalan lain bagi kami untuk membeli pupuk ke petani yang berada di kabupaten
tetangga. “harga pupuk disana jauh lebih
murah dibanding pupuk yang dijual di kab. Bone” sebut Aras menambahkan.
Saparuddin (Penyuluh Desa
Mattirowalie) memahami kekhawatiran petani, dia pun sering bolak-balik ke
distributor dan tetap berusaha bertemu dengan pengecer utuk mengatasi persoalan
pupuk diatas. Dia juga menghimbau agar petani mencari pupuk tidak diluar
wilayah Kab. Bone karena hal tersebut menyalahi aturan. “mudah-mudahan kekhawatiran petani dapat segera dituntaskan”
ujarnya.
Y.A.Y reporter