Saya memangpenikmat
fanatik kopi. Tapi saya tak bisa membedakan kopi kualitas baik dan buruk, dan
hanya bisa membedakan kopi luwak atau bukan, arabika atau robusta. Yang
terpenting kopi tersebut enak.
Gerai kopi
terus mengembangkan inovasi penyajian kopi. Saya memiliki tempat favorit untuk
minum kopi, sekali waktu saya pesan coffee latte, pada waktu lain
saya pesan espresso coffee, green tea coffee, pernah
pula avocado coffee. Jika mampir malam hari saya pesan hot coffee
latte, pada siang hari nan terik pesan ice coffee latte. Entah
kenapa, saya tidak pernah bosan datang ke gerai ini, saya bisa dihangatkan pada
malam hari dan disegarkan pada siang hari. Minuman dengan berbagi bentuk
penyajian tanpa menghilangkan identitas aslinya—KOPI.
Dari secangkir
kopi saya membayangkan alangkah indahnya kehidupan yang mampu memberikan
kesegaran bagi banyak orang, berbagai kalangan, berbagai usia, berbagai
karakter, berbagai tingkat pendidikan, dan tentunya berbagai suasana hati.
Tidak mudah, tetapi harus demikian agar bisa menjadi berkat bagi.
Untuk itu, kita harus
belajar, menata diri, dan berinovasi. Namun demikian—sebagaimana kopi dengan
berbagai bentuk penyajiannya—kita tak boleh kehilangan rasa utama, jati diri,
yaitu iman kita
Y.A.Y di Malam Minggu