Jakarta -Wakil Presiden (Wapres) Boediono bertemu
dengan kepala negara bagian Australia Barat Colin Barnett. Sejumlah isu
dibahas, mulai dari kondisi ekonomi hingga proyek ekspor-impor daging sapi.
Pertemuan digelar di
Hotel Hyatt Regency, Perth, Senin (11/11/2013). Sejumlah menteri turut
mendampingi Boediono, seperti Mendikbud M Nuh dan MenPAN Azwar Abubakar. Hadir
juga Dewi Fortuna Anwar selaku Deputi Politik Sekretariat Wakil Presiden
(Setwapres).
Menurut Dewi, isu hangat
yang diangkat Barnett adalah persoalan ekspor impor sapi. Barnett sempat
mengeluhkan kebijakan yang pernah diambil Indonesia yang sempat menyetop impor
sapi dari Australia karena masalah penyiksaan sapi di Indonesia.
"Jadi tadi premier
menyatakan ketidaksukaan kebijakan pemerintah terdahulu yang menyetop ekspor
sapi ke Indonesia," kata Dewi usai pertemuan tersebut.
Salah satu imbas
kebijakan itu, para peternak Australia yang terganggu pendapatannya. Sehingga
harga juga jadi tidak terkendali. "Di sini peternak sapi milik pribadi,
bukan pemerintah. Jadi sangat rentan terhadap harga," terangnya.
Wapres Boediono
menanggapi keluhan itu dengan menawarkan solusi yang lebih menguntungkan kedua
belah pihak. Misalnya dengan investasi bersama peternakan sapi, bisa di
Indonesia atau di Australia.
"Ada kerjasama
saling menguntungkan. Salah satu contoh kemungkinan adalah investasi Australia
di Indonesia timur. Bisa juga Indonesia membeli atau menyewa lahan di
Indonesia," sambungnya.
Dalam kesempatan itu,
Boediono juga menjelaskan tentang kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Saat
ini, memang terjadi penurunan karena berkurangnya demand dari luar negeri.
Namun Indonesia tetap optimistis karena konsumsi domestik yang tetap tinggi.
"Ada juga
kemungkinan mengering keuangan karena berkurangnya likuiditas murah dari
Amerika," ungkap Dewi. (mad/hen)
Sumber : Detik.com