Sapi memang binatang yang sangat berguna dalam
kehidupan manusia. Hampir semua bagian dari tubuh sapi dapat dipakai untuk
berbagai keperluan manusia.
Di Negara Cina,yang terkenal dengan ilmu pengobatan
kuno, menggunakan salah satu bagian dari tubuh sapi yang sebenarnya tidak
berguna bagi hewan itu sendiri, yaitu : Batu Empedu Sapi sebagai obat alami.
Cara pengobatan ini telah digunakan lebih dari dua
ribu tahun yang lalu. Literatur Herbal Dasar Pengobatan Tiongkok kuno bahkan
menempatkan Batu
Empedu Sapi pada posisi teratas dari aneka obat alami. Para
ahli pengobatan di Negara ini, menggunakan batu empedu sapi untuk
mengobati penyakit mulut, terutama untuk menyembuhkan rasa sakit pada gusi,
bahkan pada banyak kasus penyakit mulut akut.
Selain itu batu empedu sapi dapat juga digunakan
untuk meredakan demam tinggi, pingsan, mengeluarkan substansi racun, sawan,
stroke, epilepsi, dll. Batu empedu sapi ini sebenarnya tumbuh di dalam tubuh
sapi yang sakit atau pada kasus kekurangan makanan. Karena tumbuh secara alami,
jumlahnya sangat sedikit, oleh karena itu Batu Empedu sapi ini berharga sangat
mahal.
Cerita mengenai khasiat Batu Empedu Sapi berasal dari
seorang tabib terkenal di Tiongkok yang bernama Bian Que. Beliau adalah tabib
pengobatan tradisional Tiongkok yang memiliki kemampuan supranatural dan mampu
mengobati banyak orang.
Suatu hari dia memesan "batu Qingmen" untuk mengobati
tetangganya, Gu Yangwen. Bian Que merencanakan untuk menumbuknya menjadi puyer,
untuk mengobati penyakit stroke, darah tinggi dan kelumpuhan Gu Yangwen.
Saat sedang mengolah obat, Bian Que merasa terganggu karena
mendengar suara-suara dari luar rumah . Segera Bian Que mencari
asal suara itu, yang ternyata itu berasal dari seekor sapi, milik Yangbao.
Karena merasa terganggu dengan suara itu, Yang Bao menyuruh pembantunya
untuk membunuh saja sapi yang menyebabkan suara itu. Sapi itu sudah sakit sejak
dua tahun yang lalu. Saat sapi itu dibunuh, Yangbao menemukan sebuah batu
didalam empedu sapinya.
Bian Que tertarik akan batu itu dan meminta batu itu dari Yangbao.
Beliau kemudian diberi batu empedu itu, yang ditaruhnya di satu tempat bersama
dengan batu Qingmen. Saat itu ia mendapat kabar Yangwen diserang stroke. Bian
Que bergegas berlari ke rumah tetangganya itu dan melihat Yangwen kejang,
matanya melotot dan menutup berulang-ulang, dan mengeluarkan suara tercekik.
Lengan dan kakinya terasa dingin dan nafasnya putus-putus, dan kondisinya sangat
kritis.
Bian Que kemudian meminta bantuan Yang Bao untuk mengambil batu di
rumahnya yang dikira batu Qingmen, menumbuknya, dan memberikannya kepada
Yangwen. Beberapa saat kemudian Yangwen berhenti menggelepar, nafasnya kembali
normal, dan siuman. Bian Que lalu ia berpikir, mungkinkah batu empedu sapi
punya khasiat untuk membuka jalan nafas yang tersumbat dan melancarkan sistem
saraf dalam tubuh.
Ia segera ingin membuktikannya. Keesokan harinya, dengan sengaja ia
mengganti obat Yangwen, tidak lagi menggunakan batu Qingmen, melainkan
diteruskan pengobatannya dengan bubuk batu empedu sapi. Tiga hari kemudian,
kondisi Yangwen meningkat pesat secara menakjubkan. Dia tidak hanya sembuh dari
stroke, bahkan bisa menggerakan kembali kaki dan lengannya yang lumpuh.
Dari kasus ini, Bian Que mengambil kesimpulan bahwa : Batu yang
terendam didalam empedu sapi dalam waktu yang lama, akan mempunyai sifat
”dingin”. Dengan sifat tersebut, batu empedu tersebut dapat berfungsi
mengembalikan fungsi pada organ hati dan ginjal pasien, membersihkan
organ hati, membuka titik, melegakan ginjal dan menyembuhkan kelumpuhan.
Sumber : erabaru.net