ARAHAN PRESIDEN SBY PADA PERINGATAN HARI
PANGAN SEDUNIA SE-33 TAHUN 2013, PADANG, 31 OKTOBER 2013
Bismillahiromahirohim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk
kita semua
Yang
mulia para duta besar dan kepala perwakilan Negara sahabat,
Yang
saya hormati pimpinan perwakilan FAO di Indonesia dan para pimpinan organisasi-organisasi internasional,
Yang
saya hormati Saudara Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia,
para Menteri, para Anggota DPR RI dan DPD RI,
Yang
saya hormati Saudara Gubernur Sumatera Barat dan para gubernur yang hadir pada acara hari ini
beserta para pejabat Negara dan pejabat pemerintahan yang bertugas di Sumatera Barat,
Yang
saya cintai dan saya muliakan para tokoh
agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, paracendekiawan,
dan juga pimpinan dunia usaha,
Yang
saya banggakan para penerima tanda penghargaan,
Hadirin sekalian yang
saya hormati,
Marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadiratTuhan
YME, Allah SWT karena pada hari yang
membahagiakan dan penuh berkah ini kita dapat
menghadiri puncak peringatan hari pangan
sedunia yang ke-33 Tahun 2013, yang kemudian kita rangkaikan dengan peresmian pembangunan infrastruktur pekerjaan
umum dan permukiman di Porvinsi Sumatera Barat, serta peresmianpembangunan kembali Istana
Basa Pagaruyung. Sejak hari Senin yang lalu, sebagaimana telah disampaikan tadi
oleh Menko Perekonomian dan Gubernur Sumatera Barat, selama empat hari saya
berada di Provinsi Sumatera Barat yang indah ini, saya berkesempatan
bersilaturahim dan bertatap muka dengan para tokoh masyarakat Minangkabau yang terbuka dan
religius.
Saya
juga berkesempatan mengunjungi Perpustakaan Proklamator Bung Hatta yang pada
tahun 2006 yang lalu telah saya resmikan berdirinya dan sekaligus bermalam di
Istana Bung Hatta di Kota Bukittinggi. Kemarin saya juga berkesempatan meninjau
Jemabatan Kelok Sembilan di Kabupaten Lima Puluh Kota, meninjau padang
penggembalaan sapi di Padang Mangatas
Kabupaten Lima Puluh Kota, dan meninjau Istana Basa Pagaruyung di Tanah Datar
yang sungguh indah dan bersejarah. Dari rangkaian kunjungan bersejarah itu,
saya sungguh bersyukur dan berbahagia, dan bergembira melihat kemajuan
pembangunan di Provinsi Sumatera Barat. Boleh tepuk tangan bersyukur kepada
Allah, Insya Allah, Allah
akan memberi tambahan anugerah kepada kita. Saya berharap, ke depan pembangunan
di Provinsi ini dapat terus kita pacu dan kesejahteraan rakyat dapat terus kita
tingkatkan.
Hadirin
sekalian yang saya muliakan, hari ini di kota Padang pusat budaya Minangkabau
kita peringati Hari Pangan Sedunia tahun 2013. Peringatan hari pangan sedunia
ini sebagaimana yang telah disampaikan oleh Menko Perekonomian tadi mengangkat
tema Sustainable
Food Systems for Food Security and Nutrition.
Untuk Indonesia, tema itu kita kembangkan menjadi Optimalisasi Sumber Daya
Lokal Melalui Diversifikasi Pangan Menuju Kemandirian Pangan dan Perbaikan Gizi
Masyarakat. Dalam pidatonya, perwakilan FAO di Jakarta telah menjelaskan
mengapa tema besar ini penting untuk mengajak masyarakat dunia untuk
bersama-sama meningkatkan ketahanan pangan dan kecukupan nutrisi.
Saudara-saudara,
tema ini mendorong kita bersama untuk menuju ke kemandirian pangan yang kuat.
Sistem pangan dan kemandirian pangan yang kuat kita lakukan melalui
optimalisasi sumber daya lokal sebagai pondasi utama dalam memperkuat
kedaulatan bangsa dan negara kita di bidang pangan. Saat ini, hampir
870.000.000 orang di seluruh dunia menghadapi kekurangan gizi, antara lain
akibat model pembangunan yang tidak berkelanjutan. Bapak Ibu Saudara-saudara
dan hadirin yang saya hormati, boleh dikata di dunia ini setiap 10 (sepuluh)
orang, satu orang di malam hari tidak bisa tidur nyenyak. Mengapa? Karena perutnya
lapar. Mengapa? Tidak cukup mendapatkan kebutuhan pangan dalam kehidupan
sehari-harinya. Tentu kondisi dunia seperti ini harus kita ubah, bangsa-bangsa
sedunia harus bersatu bekerja sama untuk meningkatkan kecukupan dan ketahan
pangan secara global agar tidak ada lagi suatu saat di dunia ini
saudara-saudara kita yang kelaparan, yangtidak bisa tidur di malam hari karena
merasa lapar tadi.
Model
pembangunan yang merusak lingkungan alam serta mengancam ekosistem dan
keanekaragaman hayati harus kita akhiri, untuk mengatasi masalah kekurangan
gizi tidak saja diperlukan intervensi langsung di sektor kesehatan dan gizi.
Tetapi juga yang lebih penting lagi adalah melalui intervensi di semua sektor
terkait, misalnya, penyediaan pangan yang cukup, penyediaan air bersih dan
sanitasi, penanggulangan kemiskinan, serta penyediaan layanan keluarga
berencana, dan pendidikan khususnya pendidikan bagi kaum perempuan.
Dalam
penanganan masalah gizi juga diperlukan komitmen dari kita semua, baik
pemerintah pusat dan pemerintah daerah, lembaga sosial kemasyarakatan dan
keagamaan, akademisi, organisasi profesi, pers dan media massa, maupun dunia
usaha dan mitra-mitra pembangunan lainnya. Syukur alhamdulilah, pada tanggal 16 Juni 2013 lalu, Indonesia menerima penghargaan dari FAO
atas keberhasilan kita dalam mengurangi secara drastis angka kelaparan yang
sejalan dengan pencapaian Millenium
Development Goals.Terima kasih bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Kebijakan
terintegrasi dalam rangka perbaikan gizi telah saya tetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun
2013 dalam percepatan
perbaikan gizi masyarakat pada 1000 hari pertama kehidupan yaitu sejak janin
dalam kandungan ibu hingga anak berusia dua tahun. Saudara-saudara, saat ini
sudah tiba saatnya kita mengubah konsumsi pangan secara bertahap dengan lebih
meningkatakan asupan buah-buahan, sayuran, daging, dan ikan, dan mengurangi
porsi beras sebagai sumber karbohidrat. Untuk itu Indonesia harus meningkatkan
sumber perikanan, peternakan, dan peningkatan upaya diversifikasi pangan.
Diversifkasi pangan atau keragaman konsumsi pangan merupakan salah satu
strategi untuk meningkatkan ketahanan pangan secara nasional. Upaya untuk
memperkuat kemandirian pangan harus kita lakukan, saya sendiri dua hari yang
lalu memimpin rapat kabinet terbatas diperluas di Bukittinggi untuk menyusun
rencana aksi peningkatan produksi pangan terutama lima bahan pangan strategi
yaitu beras, kedelai, jagung, gula dan daging sapi, juga kami bahas untuk
menjaga kecukupan serta stabilitas harga bawang, bawang putih, bawang merah
termasuk cabai. Setelah melalui pembahasan yang mendalam dengan melibatkan para
menteri terkait, para lembaga pemeritahan non kementerian, para gubernur, dan
para pimpinan dunia usaha secara bersama telah menetapkan sebuah rencana aksi
yang kita sebut Rencana Aksi Bukittinggi, yang akan segera kita laksanakan
mulai tahun ini juga.
Rencana
aksi ini merupakan program akselerasi, disamping yang sudah kita jalankan
program-program peningkatan kemandirian pangan yang berlangsung selama ini. Melalui upaya ini, Saudara-saudara, kita
optimis di tahun-tahun mendatang Indonesia akan semakin mandiri dan tidak mudah
tergoncang oleh gejolak harga pangan dunia. Hal ini semakin penting mengingat
ke depan kita dihadapkan pada meningkatnya permintaan bahan pangan. Peningkatan
bahan meningkat tidak saja karena pertambahan penduduk di negeri kita yang
menuju ke angka 250 juta tetapi juga jumlah karena jumlah masyarakat kelas
menengah kita yang semakin besar dari 50 juta dua tahun yang lalu, konon tahun
2030 akan mencapai 150 juta. Saya berharap Hari Pangan Sedunia yang kita
laksanakan di Kota Padang ini dapat menjadi momentum bagi terwujudnya
kemandirian pangan yang berkelanjutan.
Hadirin
sekalian yang saya muliakan, sebagaimana saya
ungkapkan tadi, diawal sambutan ini bertepatan dengan Puncak Peringatan Hari
Pangan Sedunia, kita juga akan meresmikan berbagai proyek infrastruktur di Provinsi Sumatera Barat yang jenis dan jumlahnya
tadi telah dijelaskan oleh
Menkon Perekonomian dan Gubewrnur Sunmatera Brata. Kemarin saya telah meninjau
Jembatan Kelok Sembilan yang kokoh, megah, dan indah, hasil karya anak-anak
bangsa yang sangat membanggakan. Yang belum melihat langsung, datanglah dan
lihatlah makin bersyukur dan makin bangga kepadabangsa sendiri. Sebuah icon konstruksi yang sangat monumental. Jembatan Kelok
Sembilan sekalian dapat mempelancar arus barang dan jasa juga menjadi salah
satu monumen keindahan alam Minang dalam sektor konstruksi dan transportasi.
Dari peninjuan langsung kemarin, saya kagum dengan konstruksi jembatan yang
mengedepankan keindahan green construction. Konstruksi jembatan yang terbentang di lembah dan
pegunungan barisan dan berdiri kokoh tanpa merusak lingkungan kawasan suaka
alam.
Sampai
tadi pagi, saya dan istri, Ibu Negara, menerima pesan SMS, dan juga pesan dari
media sosial yang intinya kurang lebih begini,“Pak SBY, Bu Ani, tolong dijamin
jangan sampai ada lingkungan yang rusak.” Yang saya lihat kemarin, hutan masih
hijau, pohon-pohonan masih lebat, air masih mengalir, kebersihan masih terjaga.
Marilah kita jaga keindahan dan keutuhan lingkungan itu.
Pak
Gubernur, saya titip agar mengeluarkan Peraturan Daerah untuk memastikan bahwa
lingkunagn yang indah dan hijau dan baik itu terus kita lestarikan. Jembatan
ini sejatinya akan menjadi urat nadi ruas Bukittinggi-Pekanbaru, penghubung
antar listas barat, lintas tengah, dan lintas timur yang semakin padat yang
juga menjadi bagaian dari konektivitas dan koridor ekonomi Sumatera dalam MP3EI
yangmenghbungkan Sumnatera Barat dengan Riau dan provinsi-provinsi yang lain.
Disamping itu, saya berkeyakinan, tadi Pak Gubernur juga sudah menyatakan,
dengan kemegahan dan keindahan yang dimilikinya, jembatan itu juga jadi tujuan
wisata yang baru, yang sangat menarik, dan tentu harapan kita meningkatkan
pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Yang penting tertib, aman, dan
sekali-kali jangan sampai ada lingkungan yang terganggu.
Saudara-saudara,
dengan diresmikannya berbagai proyek MP3EI, infrastruktur di Sumatera Barat,
saya berharap dapat menjadi inspirasi dalam mendorong model pembangunan yang
terintegrasi,integrated development. Keberhasilan pembangunan
infrastrukttur di provinsi ini juga menunjukkan komitmen dan kerja sama yang baik antara pemerintah pusat
dengan pemerintah daerah. Kedepan, dengan beragam infrastruktur yang terus kita
bangun bersama-sama, Insya Allah, provinsi Sumatera Barat dapat tampil sebagai
salah satu pusat pertumbuhan ekonomi terkemuka di negeri tercinta ini. Kalau
bertepuk tangan sekaligus berdoalah kepada Allah agar betul-betul yang kita
mohonkan itu bisa dicapai.
Kemarin
siang, saya juga berkesempatan melihat langsung Balai Pembibitan Ternak Unggul
dan Hijauan Pakan Ternak Padang Mangatas di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Sebuah balai pembibitan ternak sapi potong berbasis padang
penggembalaan seluas 280 hektar lebih dengan alamnya yang indah dan udaranya
yang sejuk segar. Saya melihat, masih ada potensi yang bisa dikembangkan di
Padang Mangatas tersebut yang kemarin saya tinjau di waktu yang akan datang.
Dengan demikian saya berharap dari bumi Minang ini dan juga akan dapat
menyumbang upaya peningkatan produksi sapi di tanah air. Ini penting,
Saudara-saudara, mengingat kebutuhan daginig sapi di negeri kita meningkat
dengan tajam. Oleh karena itu, solusinya mari kita tambah produksi sapi di
negeri sendiri.
Selanjutnya,
secara khusus saya sangat bersyukur dan menyambut gembira atas dibangunnya
kembali Istana Basa Pagaruyung akibat sambaran petir yang memicu kebakaran
hebat dan menghanguskan rumah gadang yang bersejarah itu tahun 2007 yang lalu.
Istano Basa ini bukan hanya merupakan warisan sejarah yang tidak ternilai
harganya, tetapi juga sarana pelestarian budaya, adat istiadat, dan tradisi
masyarakat Minangkabau yang terbuka dan religius. Saya juga mengapresiasi
disediakannya ruang terbuka hijau di kawasan Pagaruyung yang berada di sekitar
komplek rumah gadang Istano Basa Pagaruyung. Ruang terbuka hijau di sekitar
komplek Istano Basa ini akan dpaat dimanfaatkan untuk berbagi aktifitas
masyarakat dan generasi muda kita.
Saudara-saudara,
hadirin sekalian yang saya hormati, sebelum mengakhiri sambutan ini saya ingin
mengucapkan selamat kepada para penerima pengharagaan pada Hari Pangan Sedunia
ini. Saya juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang
tinggi, pertama, kepada Saudara Menteri Pertanian dengan jajarannya atas kerja
kerasnya di dalam terus meningkatkan ketahan pangan di Indonesia. Juga kepada
Menteri Pekerjaan Umum beserta jajarannya, dan Saudara Gubernur beserta jajaran
Pemerintah Daerah serta semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam pembangunan
berbagai infrastruktur di Sumatera Barat.
Akhirnya
seraya memohon ridho Allah SWT dan seraya mengucapkan Bismillahiromahnirohim,
Jembatan Kelok Sembilan dan proyek-proyek infrastruktur pekerjaan umum dan
permukiman di Provinsi Sumatera Barat saya nyatakan dengan resmi
pengoperasiannya.Dengan ucapan yang sama, pembanguhnan kembali Istano Basa
Pagaruyung serta ruang terbuka hijau kawasan Pagaruyung, saya nyatakan dengan
resmi dimulai penggunaannya.
Terima
kasih.
Wassalamualaikum
Wr. Wb.