Berdasarkan catatan OIE, manusia
menyembelih 2000 ekor sapi per detik untuk makanan manusia di seluruh dunia.
Tetapi 50 persen kematian manusia di farm disebabkan oleh sapi yang mengamuk.
Maka tidak mengherankan jika pekerjaan di rumah potong hewan RPH sebagai
pekerjaan berisiko tinggi.Sapi mengamuk disebabkan oleh perasaan tidak nyaman,
sehingga sapi mengalami stres yang memicu sapi mengamuk.
Dalam diskusi tentang
kesejahteraan ternak di Jakarta, ahli kesehatan masyarakat veteriner Fajar
Satrija menjelaskan, sapi juga dapat mengalami stres karena kondisi jalan yang
buruk saat transportasi, cuaca panas, gaya mengemudi yang buruk, dan alat
transportasi yang tidak layak.
Seharusnya sebelum disembelih kondisi sapi
dipulihkan di kandang penampungan, sehingga saat disembelih sapi sudah tidak
mudah stres. Perlakuan sapi yang tidak memenuhi kaidah kesejahteraan ternak
dapat menyebabkan buruknya kondisi daging sehingga secara ekonomi akan
merugikan.
Kesejahteraan ternak merupakan usaha
untuk mengurangi penderitaan hewan saat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia. Kesejahteraan ternak dapat menjadi isu yang menghambat
perdagangan bebas. Isu ini dijadikan alat oleh negara pengimpor untuk membatasi
daging yang masuk dari negara lain. Hal ini tentu saja mempersulit
negara-negara berkembang untuk memperluas pasar ekspor. Kesejahteraan ternak
membutuhkan SDM yang terampil, failitas yang memadai, dan kerangka kebijakan
yang mendukung penerapan kesrawan.
Indonesia harus segera menyusun
standar prosedur saat pemotongan dan pra-pemotongan yang sesuai dengan
nilai-nilai kesejahteraan ternak.
Sumber : Livestockreview.com