DIOLUHTAN-suluhtani. Adakah manusia yang bercinta dengan hewan? Mendengar hal ini saja sudah menjijikkan, namun, nyatanya kelainan seperti ini memang ada. Berhubungan seks dengan hewan merupakan hal yang tak pantas dan tak layak untuk dilakukan bahkan sebagian orang hal ini dianggap tidak bermoral dan merupakan hal yang kotor. Namun faktanya banyak sekali kasus kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh manusia terhadap binatanag, mereka menjadikan hewan sebagai lawan berhubungan intim, nah sebenarnya apa yang menyebabkan manusia sampai mau melakukan hubungan seks dengan hewan.
Manusia yang berhubungan seks dengan hewan biasa mengidap sedikit kelainan, kelianan ini biasa disebut sebagai zoophilia atau yang biasa dikenal dengan beastiality. Orang yang mengidap kelainan ini biasanya tidak suka melakukan hubungan seks dengan manusia melainkan denan hewan seperti hewan ternak, kuda, dan anjing. Nah kenapa manusia bisa sampai mengidap kelainan ini ? Apa yang dialami pengidap beastiality ini sendiri sebenarnya merupakan bentuk rasa ingin tahu yang salah.
Hal ini dikarenakan pada saat melakukan hubungan seks dengan hewan, tidak diketahui apakah hewan tersebut memang benar-benar bersedia melakukan hubungan itu atau tidak. Biar bagaimanapun hubungan seks dengan hewan bukanlah hal yang dibenarkan dan dianggap melanggar norma agama dan sosial yang ada. Kedudukan pelaku beastiality pun disejajarkan dengan pelaku pemerkosaan dan pedofilia.
Dalam dunia
psikologi, sebenarnya kelainan hal ini disebut juga dengan zoophilia atau yang
biasa dikenal dengan beastiality. Para pengidap kelainan ini memiliki kecenderungan
untuk melakukan adegan percintaan bukan dengan sesama manusia, melainkan hewan
seperti hewan ternak, kuda, dan anjing.
Saat orang
kebanyakan mengatakan bahwa melakukan hubungan seks dengan hewan ini adalah hal
yang menjijikkan, jorok, dan tak bermoral, para pengidap beastiality malah
merasa kebalikannya. Mereka seakan tak mengindahkan anggapan orang kebanyakan
dan tetap melakukan hubungan terlarang tersebut.
Biasanya,
pelaku memang memiliki kesadaran atas apa yang dilakukannya terhadap hewan ini.
Namun, tak jarang pula terjadi kasus di mana hewan sendiri yang memiliki
kelainan ini dan menjadikan manusia sebagai sasarannya.
Yang jadi
pertanyaan, kenapa sampai ada orang yang mengalami kelainan seperti ini?
Dari segi biologis, manusia memang membutuhkan sarana untuk menumpahkan birahinya. Ini sudah merupakan suratan takdir di mana melakukan hubungan biologis dilakukan semua makhluk hidup dengan tujuan mencari kesenangan, menunjukkan perasaan emosional, ataupun untuk membuat keturunan.
Dari segi biologis, manusia memang membutuhkan sarana untuk menumpahkan birahinya. Ini sudah merupakan suratan takdir di mana melakukan hubungan biologis dilakukan semua makhluk hidup dengan tujuan mencari kesenangan, menunjukkan perasaan emosional, ataupun untuk membuat keturunan.
Kebanyakan
dari kasus beastiality sendiri diakibatkan oleh rasa ingin tahu dari manusia
terhadap organ seksualnya. Merasa tertantang, hewan pun dijadikan pelampiasan
untuk rasa ingin tahu seksualnya.
Namun, apa
yang dialami pengidap beastiality ini sendiri sebenarnya merupakan bentuk rasa
ingin tahu yang salah. Hal ini dikarenakan pada saat melakukan hubungan seks
dengan hewan, tidak diketahui apakah hewan tersebut memang benar-benar bersedia
melakukan hubungan itu atau tidak.
Oleh karenanya,
hubungan seperti ini dianggap melanggar norma agama dan sosial yang ada.
Kedudukan pelaku beastiality pun disejajarkan dengan pelaku pemerkosaan dan
pedofilia.
Sumber: Avoiding-rape.tripod.com merdeka.com 18/9/13