Penjagal yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Provinsi Jawa Timur mengancam mogok kerja massal. Ini dilakukan sebagai ancaman jika harga daging sapi tidak kunjung turun
Ketua PPSDS Jawa Timur, Muthowif, mengatakan saat
ini pejagal dalam kondisi kekurangan stok sapi menjelang Idul Adha. Pihaknya sudah mengajukan surat rapat
dengar pendapat ke Komisi B DPRD Jawa Timur untuk mengevaluasi program Dinas
Peternakan Jatim yang dianggap gagal menyediakan sapi siap potong. "Dinas
masih mempertahankan datanya bahwa Jawa Timur surplus sapi. Padahal BPS
menyatakan jumlah sapi di Jawa Timur menyusut 1,22 juta," kata dia kepada
Tempo di Surabaya.
Bila surat tidak direspons Komisi B, Dinas
Peternakan, dan Gubernur Jatim, Muthowif mengatakan, PPSDS akan segera
berkoordinasi untuk mogok memotong dan menjual daging segar. Pihaknya
memberikan tenggat waktu hingga Jumat pekan depan. Apabila Dewan belum
merespons keinginan para penjagal, pihaknya mengancam mogok dan memastikan
suplai daging segar ke pasaran semakin menyusut.
Ia mengingatkan, sapi yang dipotong di Rumah
Pemotongan Hewan (RPH) Surabaya belakangan ini, 70-80 persen adalah sapi
betina. Muthowif mengklaim, dari jumlah 164 sapi yang dipotong, sapi betina
berjumlah 127 ekor dan jantan 37 ekor. Bahkan sapi dari feedloter (penggemukan)
sempat 100 persen berjenis kelamin betina. "Seperti yang terjadi di RPH
Pegirian, 36 ekor sapi dari penggemukan di Probolinggo semuanya berjenis
kelamin betina. Walaupun sapi betina, harganya naik dari Rp 38 ribu menjadi Rp
40 per kilogram," ujar dia.
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/09/22/058515560/Daging-Sapi-Mahal-Jagal-Ancam-Mogok-Massal