Beberapa patokan penentuan
umur kebuntingan dapat di catat sesuai dengan umur kebuntingan antara lain
ukuran dan posisi uterus (cornua), ketegangan dan konsistensi dinding uterus, f1uktuasi untuk kebuntingan muda, fremitus dan f1uktuasi
pada kebuntingan menengah serta ukuran diameter placentoma dan ukuran dan
posisi kepala fetus pada kebuntingan tua. Disamping itu masih banyak kriteria
lain yang dapat digunakan secara hati-hati seperti fetal selip dan selip
membran fetal yaitu menjepit corma bunting dengan hati-hati merasakan selaput
fetus alantochorion, menyelip diantara jari-jari sebelum dinding uterus lepas.
Setiap orang dapat mengembangkan patokan-patokan tertentu sesuai dengan
pengalamannya.
Pada kasus dimana kita tidak
menemukan organ reproduksi pada pinggir crainial lantai pelvis dan kita menarik
tangan menelusuri lantai pelvis, biasanya tangan kita langsung tersangkut pada
cornua uteri. Kita dapat langsung menelusuri satu persatu cornua uteri tersebut
secara teliti, kita harus yakin bahwa kedua cornua masih benarbenar simetris
dan tidak terdapat perbedaan ketegangan sebelum menyimpulkan bahwa ternak
tersebut tidak bunting.
Apabila kita sulit meraba kedua cornua uteri, mundurkan
tangan dan angkat bagian ujung dalam cervixs atau pangkal corpus uteri sehingga
saluran reproduksi membentuk kurva S. Dengan perlahan-lahan masukan ibu jari ke
cela diantara dua cornua (bifurcatio) sedangkan ke empat jari lainnya
menelusuri cornua uteri bagian kiri, setelah itu pindahkan ibu jari dan jari
lainnya ke cornua kanan dan telusuri dengan teliti. Pastikan apakah terdapat
perbedaan ukuran, ketegangan dan fluktuasi diantara kedua cornua tersebut.
Untuk lebih jelasnya berikut adalah Kriteria yang digunakan untuk penentuan
umur kebuntingan.
Demikianlah berapa kriteria
yang dapat digunakan dalam menentukan kebuntingan ternak besar pada umur
tertentu. Namun apabila masih merasa ragu dalam menentukan umur kebuntingannya
karena berbagai tingkat kesulitan dalam PKB maka perlu mencari informasi
sebanyak mungkin tentang waktu kawin dan kasus-kasus reproduksi lainnya dari
pemilik ternak. (terutama yang mengamati ternak tersebut) sehingga dapat
menunjang penentuan status kebuntingan.
Pelaksanaan PKB yang sering akan memberikan pengalaman
yang lebih baik dan terampil serta semakin mudah menentukan umur kebuntingan
pada seekor ternak betina oleh seorang petugas PKB.