Salam Diorama Penyuluhan Pertanian, pada rubrik web kali ini, kami akan mengulas tentang sifat masyarakat pedesaan yang pastinya bisa digunakan sebagai bahan dasar dalam melaksanakan penyuluhan atau pun untuk bahan mengidentifikasi potensi wilayah (IPW) yang menjadi dasar penyusunan Programa Penyuluhan.
Sifat-sifat umum yang dimiliki oleh
masyarakat wilayah pedesaan menurut Rogers sebagai berikut :
Mutual distrust in interpersonal
relation
Pada umumnya mereka kurang saling
merasakan dalam pergaulan diantara mereka sendiri. Para petani lainnya jarang
melakukan pendekatan, mencari informasi nyata kegiatan dari petani lain yang
maju, bahkan kemajuan petani lain dianggap melakukan hal yang “bukan-bukan”.
Lack and difficult to innovate new
ideas and technology
Sulit dan sangat kekurangan daya
untuk mendapatkan paham/ide-ide baru, pada umumnya para petani/peternak selalu
tertutup sehingga tidak mampu menemukan ide-ide baru bahkan untuk menerapkan
cara-cara baru yang masuk ke dalam masyarakatnya harus melalui beberapa tahapan
dan baru akan menerimanya setlah nyata keyakinannya bahwa akan menguntungkan.
Lack thinking for the future
(fatalism)
Kurang kemampuannya untuk memikirkan
kehidupannya di masa depan. Segala sesuatu hanya terpikirkan untuk masa
sekarang, soal masa depan adalah soal nanti. Kurang ada usaha untuk memecahkan
masalah dan terlalu menitik beratkan pada nasib.
Low aspirational level
Motivasinya untuk memikirkan
peningkatan atau perbaikan pada yang sekarang dialami adalah rendah, demikian
pula aspirasinya untuk meningkatkan taraf hidupnya.
Lack of deffered to gradification
Umumnya mereka kurang dapat
mengekang nafsu, tidak dapat menahan diri terhadap sesuatu yang diinginkannya,
kurang cermat dan tidak mampu mengambil keputusan yang menguntungkan.
Limited time expected
Umumnya mereka kurang dapat
membedakan apa yang kini sedang mereka hadapi, yang sudah terjadi dan apa yang
mungkin bakal mereka hadapi. Kenangan masa lampau sangat berbekas pada diri
mereka, sehingga perencanaan untuk masa depan tidak diperhatikannya.
Familism
Jalinan dengan keluarga sendiri
sangat erat sehingga kerapkali jalinan dengan orang lain terabaikan, terutama
dalam hal saling koreksi. Dalam masyarakat yang menganut sistem marga selalu
terdapat kecurigaan terhadap mereka yang bukan sanak.
Dependent upon government authority
Pembuatan sarana-sarana yang
menunjang dan melancarkan usaha pertanian/peternakan (irigasi, jalan, jembatan,
dll) menurut anggapan kebanyak mereka merupakan kewajiban dari pejabat penguasa
(pemerintah).
Local likeness
Sifatnya sangat lokal, gerakannya
dalam masyarakat demikian terbatas sehingga kebanyakan dari mereka kurang
mengetahui perubahan-perubahan keadaan yang beralangsung diluar lingkungannya.
Lack of impaty
Umumnya kurang mampu untuk
mengetahui dan menempatkan diri dalam kemauan/kehendak orang lain sehingga
seringkali sulit untuk berkomunikasi.