Saat ini ayam kalkun sudah sangat populer.
Kepopulerannya tentu bukan hal yang kebetulan. Kalkun sekarang ini telah banyak
dibudidayakan secara intensif oleh banyak peternak. Dalam satu koloni kandang
saja bisa mencapai puluhan bahkan ratusan ekor. Tentu hal ini bukan tanpa
sebab.
Kalkun yang dulu hanya dipelihara untuk kalangan
hobiis karena bulunya yang eksotis dan indah, kini sudah mulai merambah ke
sektor daging konsumsi. Hal ini bisa dilihat dari semakin bertambahnya rumah
makan yang menyajikan olahan daging kalkun dan seiring dengan populasi kalkun
yang sudah semakin banyak dari hari-kehari di penjuru tanah air. Hal tersebut
juga sejalan dengan tren mengkonsumsi daging yang sehat, karena kalkun sebagai
daging unggas yang lezat juga rendah kolesterol dibanding daging unggas
lainnya.
Apakah anda tahu, kalkun jantan bisa mencapai bobot
7 kilogram per ekor hidup. Saat usia potong (6-7 bulan) bobotnya sekitar 3,4
kilogram hidup dengan harga daging 40-50 rb per kilonya, dan ini adalah peluang
usaha yang belum banyak orang tahu.
Dengan harganya yang fantastik hingga mencapai
300-500 ribuan/ekor tentu menjadi peluang bisnis yang menggiurkan. Hotel-hotel
yang menjadi tempat menginap ex patriat dan rumah makan sudah banyak yang
menyajikan menu kalkun untuk dijadi hidangan lezat dan sehat. Tentu hal ini
perlu menjadi perhatian untuk kita tangkap peluang bisnisnya.
Seperti unggas-unggas pendahulunya yakni ayam
kampung dan bebek/itik yang dulu belum populer menjadi unggas konsumsi dan
belum banyak dibudidayakan, kalkun diprediksi akan mengalami perjalanan yang
serupa. Jika dahulu itik adalah unggas yang banyak diambil manfaatnya dari
telurnya, dan belum banyak rumah makan bahkan warung lesehan yang menyajikan
menu ini, seiring berjalannya waktu kini itik/bebek sudah menjadi menu daging
yang sudah sangat familiar dikalangan masyarakat, karena dienal memiliki
citarasa daging yang khas. Selain itu itik juga sudah banyak diternakkan secara
intensif dikalangan masyarakat untuk memenuhi permintaan dagingnya. Hampir serupa
dengan itik, ayam kampung yang dahulu dipelihara secara rumahan, kini juga
sudah banyak peternak yang membudidayakannya secara intensif, karena permintaan
dagingnya yang semakin meningkat.
Untuk saat ini, daging kalkun sudah mulai
dipopulerkan menjadi menu daging unggas yang rendah kolesterol dan memiliki
citarasa yang berbeda. Dan kedepannya akan diprediksi memiliki jejak yang sama
dengan kepopuleran yang sudah diraih ayam kampung dan itik pedaging.