BRI Wilayah Makassar menggelontorkan
dana Rp22,5 miliar kepada PT Pertani (Persero) Wilayah Sulawesi. Kredit itu
untuk pengadaan pangan berbasis korporasi di Sulsel dan Sulbar tahun ini.
Kepala Bagian Pengembangan Bisnis
Program Kantor Wilayah BRI Makassar Darmanto, Selasa 14 Februari, menuturkan
dana Rp22,5 miliar untuk pengadaan pangan berbasis koorporasi, dengan cara
menggandeng petani lokal, serta komoditas yang akan dibiayai di antaranya padi,
jagung dan kedelai dengan luas lahan yang dikembangkan kurang lebih 40 ribu
hektare.
Lima kabupaten di Sulsel, dan satu kabupaten di Sulbar yang akan dibiayai oleh PT Pertani melalui kredit dari BRI tersebut, yaitu Pinrang, Sidrap, Wajo, Bone, Bulukumba, dan Polewali. "Kredit yang disalurkan tahun ini lebih besar dibanding 2011 lalu. Tahun lalu BRI hanya menyalurkan Rp5,5 miliar," ungkap Darmanto.
Lima kabupaten di Sulsel, dan satu kabupaten di Sulbar yang akan dibiayai oleh PT Pertani melalui kredit dari BRI tersebut, yaitu Pinrang, Sidrap, Wajo, Bone, Bulukumba, dan Polewali. "Kredit yang disalurkan tahun ini lebih besar dibanding 2011 lalu. Tahun lalu BRI hanya menyalurkan Rp5,5 miliar," ungkap Darmanto.
Dana Rp5 miliar jika dikonversi ke
luas lahan katanya, hanya mencapai 10 ribu hektare. Besarnya porsi kredit di
2012 ini menurutnya, karena bertambahnya komoditas yang dikembangkan yaitu
jagung, dan kedelai.
Adapun pengadaan pangan berbasis
korporasi lebih lanjut Darmanto menjelaskan, petani diberikan modal kerja untuk
memproduksi pangan. Modal kerja yang diberikan mencakup pupuk, termasuk cara
budidaya serta beberapa persoalan teknis lainnya yang dibina PT Pertani.
Hasil produksi petani berupa padi, kedelai, dan jagung akan dijual ke PT Pertani. Perusahaan inilah yang nanti akan membantu pendanaanya. Dimana saat ini BUMN tersebut sedang melakukan pendataan di beberapa daerah.
Hasil produksi petani berupa padi, kedelai, dan jagung akan dijual ke PT Pertani. Perusahaan inilah yang nanti akan membantu pendanaanya. Dimana saat ini BUMN tersebut sedang melakukan pendataan di beberapa daerah.
Kepala Seksi Padi Dinas Pertanian
dan Holtikultura Sulsel, Lenny Christie mengatakan peran pemerintah dalam
program pengadaan pangan berbasis koorporasi ini, hanya sebagai koordinator.
Karena program ini merupakan bagian dari target produksi beras nasional, yang
mencapai 10 juta ton pada 2014 nanti.
Dia menyebutkan khusus padi sawah
berpengairan teknis, ada 13 kabupaten yang dimasukkan dalam program ini.
“Polanya adalah PT Pertani memberikan bantuan modal usaha, kemudian akan
dikembalikan sesuai kesepakatan," ungkapnya.
Lenny mengatakan khusus Sulsel,
produksi beras tahun ini ditarget 5,2 juta ton. Pihaknya optimistis target
tersebut bisa tercapai. Pihaknya juga kini telah mensosialisasikan program ini
ke daerah.
Kepala Bagian Pemasaran Komersial PT Pertani
Wilayah Sulawesi Muhammad Taufan Alfianto menjelaskan, untuk wilayah Sulawesi,
lahan akan dikembangkan mencapai 77.000 hektare. Sedangkan khusus Sulsel
sendiri, mencapai 40 ribu haktare. "Dana yang Rp22,5 miliar tersebut
adalah target minimal kami. Karena tidak menutup kemungkinan realisasinya akan
lebih dari jumlah tersebut," bebernya.
Sumber : Harian Fajar