DIOLUHTAN-suluhtani. Burung ternyata juga mengenal upacara kematian untuk memperingati kerabat atau temannya yang mati. Jenis burung Aphelocoma californica, masih masuk dalam kelompok burung gereja, mengitari tubuh mati rekannya hingga sekitar setengah jam.
Teresa Iglesias, pakar biologi evolusi dari University of California, Davis, melakukan penelitian perilaku burung tersebut. Belum bisa diketahui dengan pasti mengapa Aphelocoma californica punya perilaku itu.
"Mungkin adanya banyak
individu membantu mereka mengetahui lokasi dan mengusir predator. Grup burung
lebih besar diketahui lebih mampu mengusir predator," papar Iglesias
seperti dikutip New York Times
Iglesias melakukan eksperimen
dengan bangkai burung yang telah dicabut bulnya, dikeringkan dan diawetkan.
Ketika burung sejenis lain melihat bangkai itu, mereka terbang pada pohon di
atasnya serta mengeluarkan suara berisik untuk mencari perhatian individu lain.
Eksperimen selanjutnya mengungkap bahwa burung juga menunjukkan perilaku yang sama saat melihat model burung hantu, tetapi tidak bereaksi saat melihat kayu yang dicat, yang digunakan sebagai kontrol dalam eksperimen.
Eksperimen selanjutnya mengungkap bahwa burung juga menunjukkan perilaku yang sama saat melihat model burung hantu, tetapi tidak bereaksi saat melihat kayu yang dicat, yang digunakan sebagai kontrol dalam eksperimen.
Beragam hewan juga bereaksi
terhadap kematian jenisnya. Lebah dan beberaoa hewan akuatik bereaksi terhadap
zat kimia yang dikeluarkan oleh bangkai. Meski Iglesias tak menunjukkan adanya
emosi, tapi ia mengatakan, "Jika ini terjadi pada manusia, mengapa tidak
pada hewan."
Sumber : New York Times