Deskripsi
Pelaksanaan vaksinasi ND/tetelo bagi ayam buras masih menemui banyak kendalanya terutama di daerah-daerah pedesaan hal ini karena vaksin ND sulit diperoleh dan juga bila vaksinnya ada, pelarut vaksinnya tidak ada. Air suling steril memang sudah biasa digunakan sebagai pelarut vaksin dan hanya bisa diperoleh dari toko obat atau apotik, namun harganya relatif mahal untuk peternak ayam buras di pedesaan. Disamping itu, dengan pelarut air suling umumnya vaksin ND hanya dapat digunakan selama 4 jam setelah dilarutkan. Lebih dari 4 jam potensinya sudah mulai menurun. Pada hal dalam melaksanakan program vaksinasi ayam buras seringkali memerlukan waktu yang cukup lama untuk menangkap ayam dan pindah tempat dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Guna mengatasi semua masalah tersebut di atas maka telah dilakukan penelitian tentang Pemanfaatan air kelapa sebagai pelarut vaksin ND.
Pelaksanaan vaksinasi ND/tetelo bagi ayam buras masih menemui banyak kendalanya terutama di daerah-daerah pedesaan hal ini karena vaksin ND sulit diperoleh dan juga bila vaksinnya ada, pelarut vaksinnya tidak ada. Air suling steril memang sudah biasa digunakan sebagai pelarut vaksin dan hanya bisa diperoleh dari toko obat atau apotik, namun harganya relatif mahal untuk peternak ayam buras di pedesaan. Disamping itu, dengan pelarut air suling umumnya vaksin ND hanya dapat digunakan selama 4 jam setelah dilarutkan. Lebih dari 4 jam potensinya sudah mulai menurun. Pada hal dalam melaksanakan program vaksinasi ayam buras seringkali memerlukan waktu yang cukup lama untuk menangkap ayam dan pindah tempat dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Guna mengatasi semua masalah tersebut di atas maka telah dilakukan penelitian tentang Pemanfaatan air kelapa sebagai pelarut vaksin ND.
Bahan
Air kelapa yang digunakan yaitu air kelapa muda yang berwarna hijau.
Air kelapa yang digunakan yaitu air kelapa muda yang berwarna hijau.
Alat
Suntikan, pisau
Suntikan, pisau
Cara Pembuatan
Sebelum melaksanakan vaksinasi ND bagi ternak Ayam buras maka alat-alat harus disterilkan terlebih dahulu atau dicuci dengan air panas. Bagian dari sabut kelapa pada tempat bertunas dibersihkan, kemudian air kelapa diambil dengan alat suntik 10 ml yang steril dengan cara memasukan jarumnya pada tempat bertunas, lalu air kelapa diisap ke dalam alat suntik tersebut sesuai dengan keperluan.
Sumber
Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) LPTP Koya Barat, Irian Jaya No. 01/95