Harga daging sapi di
Indonesia kini mencapai 10 dolar (sekitar Rp 100 ribu), tertinggi di dunia jika
bandingkan dengan negara lain
yang harga daging sapinya masih berkisar 5-6 dolar. Jika daging tersebut
kemudian di impor oleh Indonesia, harga jualnya pun tidak terpaut jauh, hanya
sekitar 6,5 dolar saja.
Baru kali ini terjadi
dalam sejarah, harga daging sapi bertahan (tinggi) dalam lima bulan terakhir,
demikian yang dikatakan oleh Direktur Eksekutif Asosiasi Pengimpor Daging Sapi
Indonesia (ASPIDI), Thomas Sembiring , Kamis (20/12).
Menurut
pendapatnya, penyebab utama kenaikan harga daging sapi di Indonesia adalah
kurangnya pasokan. Memang sangat sulit untuk memperkirakan jumlah kebutuhan
daging yang sifatnya dinamis dan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan
ekonomi masyarakat.
Komoditi daging
sapi berbeda dengan beras. Kebutuhan beras relatip lebih stabil dan akan turun
seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat. Konsumsi daging sapi justru
sebaliknya, belum ada tanda-tanda kebutuhan daging akan konstan.
Contohnya,
kebutuhan daging sapi pada tahun 2011 adalah 1,9 kg/th, tahun 2012 mencapai 2,2
kg/th. Bukan tidak mungkin kebutuhan akan naik hingga 7 kg/th seperti di
Malaysia. Itu sebabnya pemerintah salah langkah menyusun rencana swasembada.
Khusus untuk
kasus yang terjadi sekarang ini, memang diluar perkiraan. Harga daging sapi
mulai naik sejak bulan April menjelang hari raya. Biasanya, setelah hari raya,
harga daging kembali normal. Namun anehnya harga tersebut terus bertahan di
level sekitar Rp.100 ribu, jauh dari harga normal sekitar Rp.70 ribu.
Sumber :
republika.co.id