Tanaman obat keluarga (toga) perlu
menghiasi halaman depan rumah. Sebab, toga ini akan sangat bermanfaat jika ada
anggota keluarga yang sedang sakit.
Beragam tanaman herbal bisa
dimanfaatkan untuk pengobatan. Tanaman ini tidak susah untuk dibibit. Ada
tanaman seledri, kumis kucing, temu kunci, tomat, bunga pukul delapan,
sambiloto, dan sebagainya.
Ahli herbal, Prof Alam Gemini
menjelaskan, tanaman obat alias toga ini adalah tanaman hasil budi daya rumahan
yang berkhasiat sebagai obat. Budi daya tanaman obat untuk keluarga ini
dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun
dilakukan secara individual
"Setiap keluarga dapat
membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan
terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga," kata Alam
beberapa waktu lalu.
Hal serupa juga diurai terapis herbal,
Peter Gabriel alias Abdul Qadir Djaelani. Menurut dia, tanaman toga ini banyak
manfaatnya. Selain beberapa tanaman bisa dijadikan sebagai bumbu pada masakan,
juga berfungsi sebagai obat. Baik obat luar maupun obat dalam.
"Ada banyak tanaman di sekitar
bisa dimanfaatkan sebagai obat. Misalnya bunga tanaman pukul delapan. Bagian
tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun dan akarnya," kata Peter.
Peter menambahkan, daun dan akar
digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan, seperti perut kembung, tidak
nafsu makan, rematik sendi yang disertai bengkak, bengkak karena memar, dan
lemah setelah sembuh dari sakit berat.
Ia lalu membeberkan cara pemakaiannya,
yakni untuk obat yang diminum, rebus daun atau akar segarnya 15 gram. Setelah
dingin, saring dan minum airnya.
"Untuk obat luar, tumbuk daun
segar secukupnya, tambahkan kapur sirih lalu aduk rata. Tempelkan pada bisul
atau bagian tubuh yang bengkak dan memar, lalu balut," kata Peter.
sumber : Fajar on-line