Pekerjaan
menggembala ternak merupakan pekerjaan yang umum dilakukan oleh para nabi dan
rasul, seperti Musa, Daud, dan Isa alaihimussalam. Menurut catatan sejarah, di
masa kecil Muhammad SAW pernah menggembala ternak penduduk Makkah.
Beliau
mengatakan, “semua nabi pernah menggembala ternak.” Para sahabat bertanya,
“Bagaimana dengan Anda ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Allah tidak mengutus
seorang nabi melainkan dia itu pernah menggembala ternak. “Sahabat kemudian
bertanya lagi, “Anda sendiri bagaimana Rasulullah?” beliau menjawab, “Aku dulu
menggembala kambing penduduk Makkah dengan upah beberapa qirath.”
Pekerjaan
mengembala ternak merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian leadership dan
manajemen yang baik. Para penggembala harus mampu mengarahkan ternaknya ke
padang gembalaan yang subur dengan rumput menghijau. Disamping itu, mereka juga
harus dapat mengendalikan hewan ternaknya agar tidak tersesat. Mereka juga
harus melindungi ternaknya dari gangguan seperti dari hewan pemangsa dan para
pencuri. Ini semua bentuk fungsi kepemimpinan dan manajemen. Mungkin latar
belakang seperti ini memang digariskan Allah SWT kepada calon rasul yang akan
mengemban risalah kenabian dan memimpin umat.
Dalam
proses penggembalaan ternak ini, mereka mempunyai banyak waktu untuk melakukan
perenungan tentang berbagai hal. Misalnya tentang masyarakat di sekitarnya,
tentang alam, tentang Tuhan. Mungkin bukan suatu kebetulan pula kitab-kitab
suci diturunkan Allah SWT kepada para rasul dengan latar belakang penggembala
seperti ini.
Latar
belakang masa kecil seperti ini tentunya sangat berpengaruh dalam pembentukan
jiwa kewirausahaan yang Muhammad SAW pilih sebagai profesi di kemudian hari.
Latar belakang ini pula yang mungkin membuata beliau menjadi seorang pemimpin
yang ideal dan mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap orang-orang yang
kurang beruntung, seperti anak-anak yatim dan orang-orang miskin.