Kebutuhan konsumsi akan daging dari
tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan seiring dengan semakin bertambahnya
jumlah penduduk. Kebutuhan atau permintaan akan daging sampai saat ini belum
mampu dipenuhi oleh produksi peternakan dalam negeri, sehingga bangsa Indonesia
masih harus mengimpor daging untuk menutup permintaan akan daging.
Salah satu langkah yang ditempuh oleh
pemerintah Indonesia adalah dengan mencanangkan program swasembada daging.
Dengan semakin dekatnya pada tahun 2014 semoga keinginan bangsa Indonesia untuk
bias berswasembada daging dapat tercapai. Salah satu langkah penting yang harus
dilakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan meningkatkan populasi
ternak.
Kebutuhan akan daging di Indonesia
sebagian besar dapat dipenuhi dari daging ayam dan daging sapi. Porsi terbesar
diberikan oleh daging ayam karena daging ayam memiliki harga yang lebih murah
dibandingkan dengan daging sapi. Daging ayam yang banyak dikonsumsi masyarakat
adalah daging ayam broiler. Sedangkan daging ayam kampung masih
langka karena populasinya masih sedikit.
Peningkatan populasi ayam kampung dapat
dilakukan dengan penerapan teknologi. Salah satu teknologi yang dapat digunakan
adalah Inseminasi Buatan (IB). Inseminasi buatan merupakan salah satu teknologi
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak yang
praktis baik secara kualitatif maupun kuantitatif. IB pada ayam kampung dapat
memberikan manfaat yaitu kemampuan reproduksi dalam menghasilkan telur tetas
dapat meningkat.
Keuntungan dari dilaksanakannya IB pada
ayam kampung yaitu:
a. Tercapai
efisiensi penggunakan ayam jantan dalam menghasilkan keturunan ayam kampung,
b. Fertilitas yang
dihasilkan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan kawin alam,
c. Mudah dilakukan
seleksi terhadap ternak,
d. Hemat dari segi
tempat, tenaga dan waktu.
Kelemahan akibat dilaksanakannya IB
pada ayam kampung yaitu:
a. Penanganan
semen pejantan yang tidak tepat dapat menghasilkan fertilitas yang rendah,
b. Kekuranghatian
dapat menimbulkan luka pada alat maupun saluran reproduksi ayam,
c. Kurang efisien dibandingkan dengan
IB pada ternak besar seperti sapi.
Teknik pelaksanaan IB pada ayam kampung (Syarief, 2009),
yaitu dalam melakukan pengambilan dan penampungan semen sebaiknya dilakukan
oleh dua orang dimana kedua orang tersebut mempunyai tugas masing-masing. Tugas
orang pertama yaitu:
a.
Melakukan pemijatan pada bagian
punggung,
b.
Pemijatan dilakukan mulai dari pangkal
leher, punggung sampai pangkal ekor dengan telapak tangan membentuk sudut 400
dari tulang belakang pejantan,
c.
Pemijatan dapat diulang beberapa kali
sehingga ayam pejantan menunjukkan ereksi maksimal yang ditandai dengan
merenggangkan bulu ekor keatas dan mencuatnya penis keluar dari permukaan
kloaka.
Tugas
orang kedua yaitu:
a.
Melakukan
penampungan semen yang berwarna putih keruh dengan tabung setelah penis ayam
mengeluarkan cairan bening,
b.
Penampungan dapat dilakukan setiap 15
menit dan dapat diulang 2 sampai 3 kali.
Sumber :
Syarief, R. 2009. Teknologi Reproduksi Pada Ayam Buras.
Artikel. http://disnaksulsel/info.