Pernahkah anda menyadari suatu hewan
ternak, sapi misalnya. Mengapa mereka begitu mudah untuk diperintah sesuai
dengan keinginan sang petani atau pemiliknya. Apabila kita menjawab secara logika
mungkin jawabanya “karena sapi itukan
sudah terlatih setiap hari”. Benarkah sesingkat ini jawabannya?? Bagaimana
jika dipandang dari sudut psikologi dari hewan tersebut??
Sapi
adalah binatang yang cerdas, selalu ingin tahu, tidak hanya menggunakan instingnya
tapi juga pikiran dan perasaannya dalam menghadapi dan mengatasi keadaan yg
dihadapinya. Mereka mempunyai daya ingat yang sangat baik, serta kemampuan
beradaptasi yang memadai. Dengan memanfaatkan kelebihan tersebut, sapi sangat
bisa di latih dan dibiasakan dengan keadaan yg anda inginkan. Perlakukan Sapi
secara konsisten, maka mereka akan mengerti apa yang anda inginkan, sebaliknya
anda pun akan mengerti apa yang mereka inginkan, sehingga hubungan timbal balik
yang harmonis bisa tercipta.
Sapi merupakan hewan yang sangat
sosial dan seringkali membentuk hubungan dekat dengan temannya. Seperti contoh
ini, “Saat sapi betina bersama pasangan
yang ia sukai, tingkat stres dalam hal detak jantung sangat berkurang dibanding
saat sapi bersama sapi asing,” papar McLennan. Hasil temuan ini bisa sangat
bermanfaat bagi para peternak, termasuk meningkatkan produksi susu dan
mengurangi stres pada binatang yang sangat penting bagi kesejahteraan. Oleh
karena itu dengan hal seperti itu dapat kita ketahui bahwa bukan manusia saja
yang bisa mengalami hal-hal seperti itu hewan juga bisa mengalami hal seperti
itu sehingga hal tersebut termasuk dalam psikologi hewan yang harus diketahui
oleh semua orang termasuk peternak sapi, “Jika
tidak”
Stress
pada sapi yaitu respon fiologis, psikologis dan perilaku, untuk mengadaptasi
dan mengatur tekanan dari dalam maupun luar tubuh. Tekanan ini bisa berupa
kejadian, situasi atau suatu obyek yang dilihat sebagai unsur yang menimbulkan
stress dan menyebabkan reaksi stress sebagai hasilnya tekanan sangat bervariasi
bentuk dan macamnya, mulai dari sumber-sumber psikososial dan perilaku seperti
frusstasi, cemas dan kelebihan sumber-sumber bioekologi dan fisik seperti bising, polusi, dan
temperatur, dan gizi. Tekanan tersebut secara langsung akan mengakibatkan,
penurunan nafsu makan, menghambat
kenaikan berat badan, meningkatkan kasus penyakit pernafasan, kotoran menjadi
lebih basah, dan pada kondisi yang lebih buruk akan menyebabkan kematian.
Jadi
kesimpulannya: tidak hanya manusia tetapi hewan juga punya naluri sosial dan
hubungan timbal balik. Jadi perlakukanlah hewan dengan penuh kasih sayang.
Bagaimapun juga merekapun makhluk ciptaan Allah SWT yang patut kita lindungi
serta kita sayangi.