Target utama Peternak sapi potong
adalah mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari kegiatan peternakan yang
dilakukannya. Keuntungan ini bisa didapatkan dari kenaikan berat Sapi
potong serta kualitas daging yang dihasilkan.
Pada dasarnya semua bangsa dan tipe sapi dapat digemukkan.
Akan tetapi, untuk mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya peternak sudah
dapat memperhitungkan hasil yang diperoleh (penjualan hasil ternak)
dengan biaya yang dikeluarkan (pembelian bibit sapi, pakan, biaya
operasional).
Secara umum, bibit sapi yang menguntungkan memang bibit sapi yang tingkat
pertumbuhannya cepat, dagingnya baik dan berkualitas tinggi. Untuk
mendapatkannya bukanlah hal yang mudah, peternak wajib memiliki pengetahuan,
pengalaman dan kecakapan. Salah satu kriteria dalam pemilihan
bibit sapi yang unggul adalah Bangsa dan sifat genetis sapi.
Setiap bangsa sapi memiliki sifat genetis yang berbeda-beda, baik
mengenai dagingnya , ataupun kemampuan beradaptasi dengan lingkungan seperti
penyesuaian iklim dan penyesuaian pakan.
Menurut teori, sapi-sapi yang unggul
sebagai sapi pedaging adalah jenis : Hereford, Aberdeen angus,
beefmaster,charolais, dsb, yang biasanya harus di-impor dari luar negeri.
Sapi-sapi jenis ini dapat menghasilkan prosentase karkas lebih dari 60%.
Sedangkan jenis lokal seperti sapi bali, madura,ongole, prosentase karkas
selalu lebih rendah dari jenis-jenis sapi diatas.
Akan tetapi, pada prakteknya sapi-sapi jenis unggul ini tidak
popular di kalangan peternak tradisional di Indonesia. Beternak sapi-sapi impor
seringkali tidak dapat memenuhi target yang diharapkan. Pendapat ini memang ada
benarnya, tetapi penyebab utamanya terkadang bukan karena bibit yang jelek,
melainkan ketidaksesuaian iklim dimana sapi–sapi itu diternakkan, teknik
pemeliharaan serta kualitas pakan yang rendah.
Perbedaan iklim antara daerah asal dengan lingkungan yang baru
membuat sapi-sapi impor harus berjuang extra keras untuk beradaptasi yang
akhirnya stress dan mempengaruhi pertumbuhan beratnya. Belum lagi masalah
ketidaktahuan peternak tentang perbedaan perlakuan antara sapi impor dengan
sapi lokal. Demikian juga dengan pakan yang diberikan, kualitasnya berbeda
dengan pakan sehari-hari dikonsumsi sapi-sapi impor ini. Pada akhirnya,
peternak tidak akan dapat menghasilkan keuntungan bahkan bisa merugi.