London -- Telur dadar dan pasta merupakan menu lezat bagi sebagian besar orang. Tapi, bagi Anda yang alergi telur, santapan ini tentu tak dapat dinikmati dengan gembira. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, untuk mengobati alergi telur, ternyata harus dihadapi dengan mengkonsumsi telur!
Seperti laporan New England Journal of Medicine yang dilansir BBC, Kamis, 19 Juli 2012, penelitian terhadap 55 anak penderita alergi telur mendapat asupan produk berbahan telur yang ditambah secara bertahap setiap hari selama 22 bulan. Hasilnya, 75 persen anak-anak yang diteliti dapat menikmati dua butir telur setiap hari tanpa reaksi alergi.
Kemudian selama satu bulan mereka tidak memperoleh asupan telur sama sekali. Ketika diuji lagi dengan asupan telur, sebanyak 28 persen dari responden anak tidak mengalami reaksi alergi. “Penelitian ini memberikan harapan bahwa kita tengah membentuk sebuah treatment,” kata salah seorang peneliti, Dr. Wesley Burks, dari University of North Carolina School of Medicine, Amerika Serikat.
Meski begitu penelitian ini belum dapat diterapkan secara luas karena 15 persen anak-anak tak dapat menyelesaikan riset hingga akhir. Mereka terpapar reaksi alergi yang berulang.
Toh hasil ini memberikan harapan sangat besar di masa depan. Lindsey McManus dari lembaga Allergi Inggris menyatakan ini merupakan perkembangan besar bagi terapi immunoterapi untuk alergi makanan. “Penelitian ini sangat menjanjikan karena mirip dengan terapi alergi untuk kacang di Rumah Sakit Addenbrookes,” ujar McManus.
Alergi telur merupakan masalah alergi paling umum di dunia. Sedikitnya masalah ini menimpa 2,5 persen anak-anak di dunia.
Sumber : www.tempo.co