RINGKASAN MATERI SL-PTT PADI SAWAH
(Materi disampaikan dalam Rangka SL-PTT 2011 di Desa Massila-Masago, Kec. Patimpeng, Kab. Bone)
Para petani di desa Massila dan Desa Masago adalah salah satu pelaku utama
yang masih giat dalam usaha budidaya Padi Sawah, walau akhir-akhir ini banyak kendala-kendala yg membuat petani hampir putus asa dalam membudidayakan padi sawah mereka diantaranya musim yg tak menentu, serangan hama penyakit dan sebagainya, makanya bersama penyuluh
pertanian setempat berupaya membantu dalam
peningkatan produksi padi secara Kuantitas dan Kualitas dengan tetap
memelihara Kelestarian lingkungan, agar produksi padi dapat meningkat seiring dengan peningkatan taraf hidup masyarakat.petani. Berikut adalah materi SL-PTT Padi sawah yang kami ulas secara ringkas.
Hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan adalah :
Hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan adalah :
a. Pengolahan tanah secara sempurna
b. Sebarkan bahan organik dan benamkan gulma : efisiensi penggunaan pupuk organik
sekitar 30 %
c. Bajak menggunakan traktor, ternak, atau cangkuld. Setelah lahan digenangi dan tanah lunak, jadikan melumpur
e. Ratakan lahan
f. Gali saluran di pinggir untuk drainase
Seleksi benih :
- Buat larutan garam dengan perbandingan air : 5 liter + garam : 600 gram
- Uji larutan dengan telur fertil sampai melayang / terapung
- Masukkan benih ke dalam larutan, kemudian diaduk
- Benih yang melayang / terapung dibuang
- Benih yang bernas (tenggelam) dicuci, kemudian masukkan ke dalam karung
- Rendam benih selam sehari semalam
- Tiriskan benih dalam tempat lembab
- Benih siap disemaikan
Persemaian :
a. Buat bedengan persemaian dengan lebar 1 – 1,5 m panjang disesuaikan dengan lahan
b. Untuk luas tanam 1000 m2 diperlukan luas persemaian 40-50 m2, benih 2-2,5 kg
c. Campurkan setiap meter persegi bedengan dengan 2 kg bahan organik seperti kompos, pupuk kandang, d. pupuk daun, dan abu untuk memudahkan pencabutan bibit
e. Sebarkan bibit padi merata ke semua bedengan
f. Lokasi persemaian dengan dengan sumber air dan memiliki drainase yang baik
g. Lindungi bibit dari serangan hama
Tanam :
- Tanam bibit umur muda : < 17 hari
- Jumlah bibit 1-3 batang/lubang, kedalaman 1-2 cm, dengan sistem jajar legowo 2, 4, atau 6
- Gunakan jarak tanam minimal 20 x 20 cm
Pemupukan (rekomendasi umum) :
- Dosis pupuk tiap luas 1000 m2
- Pupuk Dasar : sebelum / saat tanam
- Pupuk organik : 100 – 200 kg
- Pupuk Phonska : 15 kg
- Susulan I : 20 hari setelah tanam
- Pupuk Phonska : 15 kg
- Pupuk Urea : 5 kg
- Susulan II : 35 hari setelah tanam
- Pupuk Urea : 5 kg
Untuk Pemupukan Spesifik Lokasi gunakan Piranti Lunak Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi PuPS versi 1.1
Pengairan :
a. Lakukan pergiliran air berselang 4 hari basah 3 hari kering dari fase tanam sampai fase anakan maksimal
(50 hari setelah tanam)
b. Mulai fase pembentukan malai sampai pengisian biji, petakan sawah digenangi terus (50-85 hari setelah
tanam)
10 – 15 hari sebelum panen, sawah dikeringkan
Penyiangan :
- Gulma dikendalikan mulai dengan pengolahan tanah, mengatur air dipetakan sawah, menggunakan pupuk kompos
- Pengendalian dengan cara mekanis seperti gosrok dan tangan sangat dianjurkan
- Menggunakan herbisida apabila intensitas gulma sudah tinggi
Pengendalian Hama Penyakit :
-Pengamatan / monitoring populasi hama dan kerusakan tanaman secara rutin
-Pengendalian hama dan penyakit memperhitungkan faktor ekologi
Penanganan Panen dan Pasca Panen :
a. Panen tepat waktu, jangan terlalu muda tapi juga jangan terlalu tua
b. Potong padi dengan sabit bergerigi
c. Perontokan dengan threser dialasi terpal
d. Gabah dibersihkan, lalu jemur dengan alas terpal sampai kering
e. Kemas gabah dengan karung, simpan di dalam gudang yang bebas hama serta sirkulasi udara yang baik.
Semoga Bermanfaat dan Suksess.....!!
Yusran A. Yahya dan Andi Elya Azis
BP4K Kabupaten Bone, Sulawesi
Selatan