Pertimbangan Memilih Materi
Agar
materi yang akan kita sampaikan benar-benar
efektif (sesuai dengan kebutuhan sasaran), maka dalam melakukan
pemilihan materi penyuluhan pertanian hendaknya mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
- Profitable, memberikan keuntungan yang nyata kepada sasaran;
- Complementer, dapat mengisi kegiatan-kegiatan komplementer daripada kegiatan yang ada sekarang
- Competibility, tidak bertentangan dengan adat istiadat dan kebudayaan masyarakat
- Simplicity, sederhana mudah dilaksanakan, tidak memerlukan ketrampilan yang terlalu tinggi
- Availability, pengetahuan, biaya dan sarana yang diperlukan, dapat disediakan oleh sasaran
- Immediate Aplicability, dapat dimanfaatkan dan segera memberikan hasil yang nyata
- In expensiveness, tidak memerlukan ongkos tambahan yang terlalu mahal
- Law risk, tidak mempunyai resiko yang besar dalam penerapannya
- Spectaculer impact, impact dari penerapannya menarik dan menonjol
- Expandible, dapat dilakukan dalam berbagai keadaan dan mudah diperluas dalam kondisi yang berbeda-beda
Sehubungan dengan hal tersebut, Arboleda (1981) dalam
Mardikanto (1993) memberikan acuan agar setiap penyuluh mampu membeda-bedakan
ragam materi penyuluhan yang ingin disampaikan pada setiap kegiatannya ke dalam
:
1. Materi Pokok (Vital)
Materi pokok merupakan materi yang
benar-benar dibutuhkan dan harus diketahui oleh sasaran utamanya. Materi pokok
sedikitnya mencakup 50 persen dari seluruh materi yang disampaikan.
2. Materi Penting (Important)
Materi penting berisi dasar
pemahaman tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan kebutuhan yang
dirasakan oleh sasarannya. Materi ini diberikan sekitar 30 persen dari seluruh
materi yang disampaikan.
3. Materi Penunjang (Helpful)
Materi penunjang masih berkaitan
dengan kebutuhan yang dirasakan yang sebaiknya diketahui oleh sasaran untuk
memperluas cakrawala pemahamannya tentang kebutuhan yang dirasakannya itu.
Materi ini maksimal 20 persen dari seluruh materi yang disampaikan.
4. Materi Mubazir (Super flous)
Materi
ini sebenarnya tidak perlu dan tidak ada gayutannya dengan kebutuhan yang
dirasakan oleh sasaran. Karena itu
dalam setiap kegiatan penyuluhan sebaiknya justru dihindari penyampaian materi
seperti ini.