PEMULIA TANAMAN DI ZAMAN NABI
PERHATIAN NABI MUHAMAD TERHADAP PARA PEMULIA TANAMAN
Suatu ketika Rasulullah mendapati beberapa penduduk Madinah sedang
melakukan aktivas persilangan (mengawinkan bunga jantan dan betina )
pada tanaman kurma.
Melihat hal tsb, Rasulullah SAW lalu mengomentari apa yang dilakukan
oleh para pemulia tanaman tsb. Dan bertanya mengapa bunga jantan dan
betina diperlakukan sedemikian rupa rupa. Mengapa bunga-bunga tsb tidak
dibiarkan berkembang secara alamiah.
Para pemulia tanaman kurma tsb mengikuti perintah Nabi SAW dengan tak
melakukan aktivitas penyerbukannya. Dan apa hasilnya? pohon-pohon kurma
yang tak dikawin silangkan (diserbuki) ternyata berkurang hasil
panennya.
Setelah kejadian tsb, para pemulia tanaman kurma datang menghadap
Nabi Muhamad SAW. Mereka kemudian melaporkan hasil panen kurma yang
berkurang tsb. Rasulullah SAW kemudian mengeluarkan hadist yang cukup
terkenal yaitu :
“Wa Antum A’lamu biAmri Dunya-kum, ( kamu sekalian lebih mengetahui urusan duniamu “)
Yang saya tekankan pada tulisan ini adalah adanya petani
kurma yang melakukan aktivitas persilangan (penyerbukan). Aktivitas
semacam ini di dunia pertanian saat ini di sebut pemulian tanaman. Jadi
sejak zaman Nabi Muhamad ( bahkan sebelumnya ) sudah ada aktivitas para
pemulia tanaman.
Kemudian bagaimana Nabi Muhamad SAW pun berinteraksi dengan para
pemulia. Dari memberi penghargaan dengan menyapa para pemulia.
Selanjutnya para pemulia ini menghadap Nabi SAW karena panennya turun.
Saya lihat disini, ada porsi perhatian Sang Pemimpin kepada para pemulia
ini.
Dan hadist di atas seakan-akan Rasulullah SAW berbicara pada para
pemulia tanaman,” wahai kamu sekalian (para pemulia tanaman), kamu lebih
mengetahui urusan dunia kamu ( ya urusan melakukan aktiviats
persilangan) dari pada aku”.