PERANAN MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN
Peranan media penyuluhan pertanian dapat ditinjau dari
beberapa segi yakni dari proses komunikasi, segi proses belajar dan segi
peragaan dalam proses komunikasi, segi proses belajar dan dari peragaan dalam
proses belajar.dan dari peragaan.
1.
Peranan Media Penyuluhan Pertanian Sebagai Saluran
Komunikasi (Channel) Dalam Kegiatan Penyuluhan
Pertanian
- Menyalurkan pesan/informasi dari sumber/komunikator kepada sasaran yakni petani dan keluarganya sehingga sasaran dapat menerapkan pesan dengan kebutuhannya.
- Menyalurkan ”feed back”/umpan balik dari sasaran/komunikan kepada sumber/komuniukator sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan/ pengembangan dalam penerapan tehnologi selanjutnya.
- Menyebarluaskan pesan informasi kemasyarakat dalam jangkauan yang luas, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
- Memungkinkan pelaksanaan penyuluhan pertanian secara teratur dan sistimatik
2.
Peranan Media Penyuluhan Pertanian Sebagai Media Belajar
Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian
Pada tahap awal peranan
penyuluh pertanian sangat dominan dalam kegiatan belajar petani, lama kelamaan
berubah petani menjadi lebih dinamis mulai banyak belajar, melalui pengalaman.
Melalui interaksi dengan lingkungannya dan memanfaatkan media penyuluhan
pertanian. Sekarang penyuluh pertanian berperan sebagai mitra kerja petani,
mendampingi dan membantu petani dalam memecahkan masalah yang dihadapi
dilapangan bersama dengan petani lainnya melalui kegiatan kelompok tani.
Peranan media penyuluhan
pertanian sebagai media belajar dalam kegiatan penyuluhan pertanian sebagai
berikut :
a. Memberi pengalaman belajar yang integral dari kongkrit ke
abstrak.
Petani belajar dimulai
dari situasi nyata dilapangan melalui pengalam langsung sebagai contoh,
kegiatan sekolah lapangan (SL) dalam
rangka memasyarakatkan Pengendalian hama terpadu (PHT) tanaman padi.Petani
secara berkelompok belajar mengamati hama/penyakit tanaman langsung dari runpun
padi sawah. Cara belajar tersebut
disebut cara belajar Lewat pengalaman (CBLP). Hasil pengamatan dicatat oleh
petani, kemudian didiskusikan bersama secara priodik.
Selanjutnya petani
belajar melalui berbagai media penyuluhan pertanian lainnya antara lain :
spesimen, poster, leaflet, folder, gambar, slide, flm dan sebagainya. Materi
pelajaran tidak terbatas pada hama/penyakit saja tetapi berkembang dengan
materi yang terkait seperti ekologi tanaman, musuh alami, pemupukan, fisiologi
tanaman dan sebagainya sampai panen. Dengan demikian memberi pengalaman yang
luas dan terpadu. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh dan kongkrit kearah
abstrak penyuluh pertanian sebagai mitra petani berfungsi membantu/membimbing proses
belajar tersebut.
b. Memungkinkan proses belajar dapat berlangsung secara
terus menerus dan berkelanjutan.
Tehnologi selalu berubah dan berkembangkarena itu media
penyuluhan pertanian harus selalu menyalurkan pesan/informasi yang mutakhir.
Siaran pedesaan misalnya adalah media penyuluhan pertanian yang harus selalu
siap menyalurkan perkembangan tehnologi yang mutakhir tersebut.
c. Memungkinkan
proses belajar secara mandiri.
Tersedianya berbagai macam media penyuluhan pertanian
seperti: brosur, kaset rekaman, folder, leaflet, lembaran informasi pertanian
(Lptan) dan lain-lain, memungkinkan untuk terjadinya proses belajar secara
mandiri.
3. Peranan Media Penyuluhan Pertanian Sebagai Peragaan
Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian
Peragaan merupakan salah
satu faktor penting dalam mencapai keberhasilan
kegiatan penyuluhan pertanian. Media penyuluhan pertanian yang bersifat
verbalistis akan kurang berhasil. Peragaan berkaitan erat dengan penginderaan, peranan pengeinderaan
sangat penting dalam proses belajar termasuk dalam kegiatan penyuluhan
pertanian.
Pendapat para ahli dan
hasil penelitian sepertitersebut diatas penting artinya dalam kegiatan
penyuluhan pertanian. Media harus berperan pula sebagai peragaan petani belajar
lebih efektif bila ia belajar dengan melihat, mendengar dan sekaligus
mengerjakannya (learning by doing).
Sejalan dengan pandangan
diatas, maka peranan media penyuluhan pertanian sebagai peragaan dalam kegiatan
penyuluhan pertanian sebagai berikut :
a. Media Penyuluhan Pertanian Mempertinggi Efektivitas
belajar.
Media yang bermuatan peragaan dapat menarik perhatian,
memusatkan perhatian dan memberi kejelasan terhadap pesan yang disampaikan ,
mempermudah untuk dimengerti dan kesannya bertahan lama dalam ingatan.
b. Meningkatkan Interaksi Petani dengan Lingkungannya
Misalnya melalui media demonstrasi di lapangan petani
belajar langsung dari lingkungannnya dan hasilnya akan meyakinkan petani
terhadap pesan yang didemonstrasikan.
c. Memungkinkan Untuk Meningkatkan Keterampilan
Keterampilan hanya dapat dicapai melalui peragaan
langsung tentang langkah-langkah kerja yang harus dilakukan. Petani harus
melakukannya sendiri sesuai dengan lembaran petunuk kerja melalui media
penyuluhan pertanian.