PEMBIBITAN KAMBING BOER
Tips dalam usaha pembibitan kambing berkualitas :
- Pilih dan Gunakan Bibit Kambing yang Baik :
a. Bibit betina :
- Umur 8 – 12 bulan
- Sehat, tidak cacat
- Mampu menyesuaikan diri dengan kondisi pakan yang tersedia
- Jika memungkinkan berasal dari keturunan kembar dan mampu beranak 2 -3 ekor dalam setiap kelahiran
- Mampu melahirkan 3 kali dalam 2 tahun atau 7 bulan sekali
- Umur 8 – 12 bulan
- Sehat, tidak cacat
- Mampu menyesuaikan diri dengan kondisi pakan yang tersedia
- Jika memungkinkan berasal dari keturunan kembar dan mampu beranak 2 -3 ekor dalam setiap kelahiran
- Mampu melahirkan 3 kali dalam 2 tahun atau 7 bulan sekali
b. Bibit jantan :
- Umur 8 – 12 bulan
- Sehat, tidak cacat
- Kaki kuat dan tidak bengkok
- Bentuk badan panjang dan punggung rata
- Dadanya lebar dan dalam
- Otot tubuh kuat dan padat
- Umur 8 – 12 bulan
- Sehat, tidak cacat
- Kaki kuat dan tidak bengkok
- Bentuk badan panjang dan punggung rata
- Dadanya lebar dan dalam
- Otot tubuh kuat dan padat
- Berilah Pakan yang baik
Pakan kambing terdiri dari 2 jenis yakni
hijauan sebagai pakan utama dan penguat (konsentrat) sebagai pakan
tambahan. Kebutuhan pakan hijauan sebanyak 5 – 8 kg per ekor per hari
diberikan 2 kali sehari, sedangkan konsentrat diberikan 0,5 kg per ekor
per hari diberikan 1 – 2 jam sebelum hijauan diberikan. Air minum
diberikan secara ad libitum (pemberian tidak dibatasi). Garam dapur
atau mollases blok sebaiknya disediakan dikandang.
Jenis hijauan :
a. Rumput-rumputan : Rumput Gajah, Rumput raja, Rumput Benggala, Rumput Setaria dll
b. Kacang-kacangan : Gamal, Kaliandra, turi, sentrosema, stylosantes, lamtoro, siratro, daun kacang tanah, kedelai dll
c. Daun-daunan : Daun nangka, mangkokan, alpokat dll
d. Limbah pertanian : Limbah sayur-sayuran, daun singkong, daun ubi jalar, daun pisang dll
a. Rumput-rumputan : Rumput Gajah, Rumput raja, Rumput Benggala, Rumput Setaria dll
b. Kacang-kacangan : Gamal, Kaliandra, turi, sentrosema, stylosantes, lamtoro, siratro, daun kacang tanah, kedelai dll
c. Daun-daunan : Daun nangka, mangkokan, alpokat dll
d. Limbah pertanian : Limbah sayur-sayuran, daun singkong, daun ubi jalar, daun pisang dll
Hindari pemberian hijauan yang masih
muda, jika terpaksa digunakan hendaknya diangin-anginkan selama minimal
12 jam untuk menghindari terjadinya bloat (kembung) pada kambing.
Jenis Penguat :
-. Limbah pertanian dan agroindustri : dedak, bekatul, bungkil kelapa, ampas tahu, kulit kakao dll.
-. Limbah pertanian dan agroindustri : dedak, bekatul, bungkil kelapa, ampas tahu, kulit kakao dll.
- Buatkan kandang yang memenuhi syarat
Berilah kandang yang baik, syarat-syaratnya antara lain :
- Terpisah minimal berjarak 5 – 7 meter dari rumah ‘bangunan tempat tinggal
- Model panggung
- Aliran udara/sirkulasi udara baik
- Kering dan tidak lembab
- Mudah dalam penanganan kotoran dan urine
- Terpisah minimal berjarak 5 – 7 meter dari rumah ‘bangunan tempat tinggal
- Model panggung
- Aliran udara/sirkulasi udara baik
- Kering dan tidak lembab
- Mudah dalam penanganan kotoran dan urine
Ukuran kandang :
- Kambing jantan dewasa : 1,2 x 1,5 m2 per ekor
- Kambing betina dewasa : 1,2 x 1,2 m2 per ekor
- Kambing dara : 1 x 1,2 m2 per ekor
- Anak : 1 x 1,2 m2 per ekor
- Kambing jantan dewasa : 1,2 x 1,5 m2 per ekor
- Kambing betina dewasa : 1,2 x 1,2 m2 per ekor
- Kambing dara : 1 x 1,2 m2 per ekor
- Anak : 1 x 1,2 m2 per ekor
- Jaga Kesehatan Kambing dengan baik
Prinsip mencegah lebih baik dibandingkan
mengobati harus menjadi pegangan peternak. Beberapa jenis penyakit yang
sering menyerang kambing antara lain : cacingan, kudis (scabies), orf,
sakit mata, kembung (bloat) dan timpani.
Upaya pencegahan :
1. Bersihkan kandang dan lingkungan secara rutin. Untuk membersihkan kandang dapat dilakukan setiap hari agar kandang dan ternak tidak kotor dan bau.
2. Tangani secara benar kotoran dan urine kambing yang ada, hindarkan tersebar kemana mana dan basah.
3. Lakukan pengobatan cacing secara teratur tiap 3 -4 bulan sekali.
4. Lakukan vaksinasi orf
5. Lakukan pemberian pakan hijauan secara benar, hindari resiko terjadinya kembung (bloat).
6. Pisahkan kambing yang sakit dengan yang sehat agar tidak menular.
1. Bersihkan kandang dan lingkungan secara rutin. Untuk membersihkan kandang dapat dilakukan setiap hari agar kandang dan ternak tidak kotor dan bau.
2. Tangani secara benar kotoran dan urine kambing yang ada, hindarkan tersebar kemana mana dan basah.
3. Lakukan pengobatan cacing secara teratur tiap 3 -4 bulan sekali.
4. Lakukan vaksinasi orf
5. Lakukan pemberian pakan hijauan secara benar, hindari resiko terjadinya kembung (bloat).
6. Pisahkan kambing yang sakit dengan yang sehat agar tidak menular.
Upaya pengobatan :
1. Berikan obat sesuai petunjuk petugas kesehatan ternak.
2. Berikan perhatian khusus agar ternak cepat pulih
1. Berikan obat sesuai petunjuk petugas kesehatan ternak.
2. Berikan perhatian khusus agar ternak cepat pulih
- Tangani dan Kelola Reproduksi Ternak dengan Benar
Beberapa aspek reproduksi yang harus
diperhatikan antara lain dewasa kelamin, masa berahi, saat mengawinkan,
kebuntingan dan penanganan kelahiran. Dewasa kelamin adalah keadaan
dimana ternak siap melaksanakan proses reproduksi. Kambing mencapai umur
dwsa kelamin pada umur 6 – 8 bulan.
Ciri-ciri berahi :
- Ternak gelisah, mencoba menaiki kawan-kawan yang lain
- Alat kelamin bengkah, kemerahan dan agak basah (3 A = Abuh, Abang dan Anget)
- Diam jika dinaiki Berahi akan terulang lagi 19 – 21 hari kemudian apabila tidak dikawinkan atau gagal bunting.
- Ternak gelisah, mencoba menaiki kawan-kawan yang lain
- Alat kelamin bengkah, kemerahan dan agak basah (3 A = Abuh, Abang dan Anget)
- Diam jika dinaiki Berahi akan terulang lagi 19 – 21 hari kemudian apabila tidak dikawinkan atau gagal bunting.
Mengawinkan ternak :
Saat yang baik untuk mengawinkan kambing adalah 12 – 18 jam setelah tanda-tanda berahi muncul/tampak. Untuk menghindari kegagalan perkawinan, campurkan betina berahi dgn pejantan dalam satu kandang. Hindarkan terjadinya perkawinan sedarah/ ada garis keturunan yang sama antara kambing jantan dengan betina atau yang masih dekat hubungan kekerabatannya (anak dengan bapak, anak dengan induk, antar saudara kandung).
Saat yang baik untuk mengawinkan kambing adalah 12 – 18 jam setelah tanda-tanda berahi muncul/tampak. Untuk menghindari kegagalan perkawinan, campurkan betina berahi dgn pejantan dalam satu kandang. Hindarkan terjadinya perkawinan sedarah/ ada garis keturunan yang sama antara kambing jantan dengan betina atau yang masih dekat hubungan kekerabatannya (anak dengan bapak, anak dengan induk, antar saudara kandung).
Kebuntingan :
Tanda-tanda kebuntingan antara lain :
- Tidak terlihat tanda-tanda berahi pada siklus berahi berikutnya
- Perut sebelah kanan tampak membesar
- Ambing tampak menurun
- Ternak tampak tenang
Tangani ternak yang bunting secara benar dengan memisahkan dikandang tersendiri agar tidak diganggu oleh ternak lainnya. Berikan pakan yang baik 2 bulan sebelum melahirkan hingga 3 bulan setelah melahirkan yang terdiri dari :
- Rumput
- Hijauan kacang-kacangan
- Makanan penguat (dedak dll)
- Tidak terlihat tanda-tanda berahi pada siklus berahi berikutnya
- Perut sebelah kanan tampak membesar
- Ambing tampak menurun
- Ternak tampak tenang
Tangani ternak yang bunting secara benar dengan memisahkan dikandang tersendiri agar tidak diganggu oleh ternak lainnya. Berikan pakan yang baik 2 bulan sebelum melahirkan hingga 3 bulan setelah melahirkan yang terdiri dari :
- Rumput
- Hijauan kacang-kacangan
- Makanan penguat (dedak dll)
Ternak Melahirkan :
Tanda-tanda induk akan melahirkan :
- pinggul mengendur
- Ambing tampak besar dan puting susu terisi penuh
- Alat kelamin (vulva) membengkak kemeraha-merahan dan lembab
- Gelisah, menggaruk-garuk tanah/lantai kandang dan sering mengembik
- Nafsu makan menurun
- pinggul mengendur
- Ambing tampak besar dan puting susu terisi penuh
- Alat kelamin (vulva) membengkak kemeraha-merahan dan lembab
- Gelisah, menggaruk-garuk tanah/lantai kandang dan sering mengembik
- Nafsu makan menurun
Persiapan perawatan kelahiran :
- Bersihkan kandang
- Sediakan alas yang kering dan bersih untuk menyerap cairan yang keluar selama proses kelahiran (jerami, karung goni)
- Sediakan jodium tinctur untuk dioleskan pada bekas potongan tali pusar
- Bersihkan kandang
- Sediakan alas yang kering dan bersih untuk menyerap cairan yang keluar selama proses kelahiran (jerami, karung goni)
- Sediakan jodium tinctur untuk dioleskan pada bekas potongan tali pusar
Proses Kelahiran :
- Kantong ketuban pecah
- Beberapa saat kemudian anak mulai keluar
- Setelah anak lahir potonglah tali pusarnya dan oleskan jodium tincture pada bekas potongannya
- Biarkan induk menjilati anak yang baru lahir, jika induk tidak mau menjilati bersihkan
cairan yang menempel dengan menggunakan kan lap yang bersih dan kering
- Bersihkan lubang hidung dan mulut anak kambing yang baru lahir agar mudah bernafas.
- Kantong ketuban pecah
- Beberapa saat kemudian anak mulai keluar
- Setelah anak lahir potonglah tali pusarnya dan oleskan jodium tincture pada bekas potongannya
- Biarkan induk menjilati anak yang baru lahir, jika induk tidak mau menjilati bersihkan
cairan yang menempel dengan menggunakan kan lap yang bersih dan kering
- Bersihkan lubang hidung dan mulut anak kambing yang baru lahir agar mudah bernafas.
Perawatan Anak Yang Baru Lahir :
- Setelah anak lahir maka akan segera menyusu pada induknya. Sebaiknya anak dibantu untuk dapat segera menyusui induknya.
- Anak yang tidak segera menyusui dalam waktu 12 jam setelah lahir harus segera diberi susu pengganti kolostrum.
- Setelah anak lahir maka akan segera menyusu pada induknya. Sebaiknya anak dibantu untuk dapat segera menyusui induknya.
- Anak yang tidak segera menyusui dalam waktu 12 jam setelah lahir harus segera diberi susu pengganti kolostrum.
Pembuatan Susu Kolostrum Buatan :
- Campurkan 0,25-0,5 liter susu sapi/susu bubuk dengan 1 sendok teh minyak ikan, 1 butir telor ayam dan setengah sendok makan gula pasir. Berikan dengan cara dicekok 3 – 4 kali sehari.
- Campurkan 0,25-0,5 liter susu sapi/susu bubuk dengan 1 sendok teh minyak ikan, 1 butir telor ayam dan setengah sendok makan gula pasir. Berikan dengan cara dicekok 3 – 4 kali sehari.
Dikutip dari : boerawa goat online