Legowo adalah cara tanam
padi sawah yang memiliki beberapa barisan tanaman kemudian diselingi oleh 1
baris kosong dimana jarak tanam pada barisan pinggir ½ kali jarak tanaman pada
baris tengah.
Hasil penelitian, tipe
terbaik untuk mendapatkan produksi gabah tertinggi dicapai oleh legowo 4:1, dan
untuk mendapat bulir gabah berkualitas benih dicapai oleh legowo 2:1.
Jarak tanam untuk padi seperti varietas Ciherang cukup dengan
jarak 20 cm, sedangkan untuk varietas padi yang punya penampilan lebih lebat
dan tinggi perlu diberi jarak tanam yang lebih lebar misalnya antara 22,5 - 25
cm. Demikian juga pada tanah yang kurang subur cukup digunakan jarak tanam 20
cm, sedangkan pada tanah yang lebih subur perlu diberi jarak tanam yang lebih
lebar misalnya 22,5 cm atau pada tanah yang sangat subur jarak tanamnya 25 cm.
Pemilihan ukuran jarak
tanam bertujuan agar mendapat hasil yang optimal. Rekayasa teknik tanam padi dengan cara tanam
Jajar Legowo 2:1 atau 4:1. Berdasarkan hasil penelitian terbukti dapat
meningkatkan produksi padi sebesar 12-22%.
Disamping itu sistem
Legowo yang memberikan ruang yang luas (lorong) sangat cocok dikombinasikan
dengan pemeliharan ikan (mina padi Legowo).
Tujuan Legowo
- Memanfatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir barisan. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman, maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga akan mendapatkan bobot buah yang lebih berat.
- Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang relatif terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya.
- Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban akan semakin berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang. Mempermudah pelaksanan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit. Posisi orang yang melaksakan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit bisa leluasa pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo.
- Menambah populasi tanaman., misal pada pola legowo 2 : 1, populasi tanaman akan bertambah sekitar 30 %. Bertambahnya populasi tanaman akan memberikan harapan peningkatan produktivitas hasil.
Teknik Penerapan
- Pembuatan Baris Tanam Lahan sawah dalam keadan macak-macak. Ratakan dan lakukan pembentukan garis tanam yang lurus dan jelas dengan cara menarik alat garis tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya serta dibantu dengan tali yang dibentang dari ujung ke ujung lahan.
- Tanam Gunakan 1-3 bibit per lubang tanam pada perpotongan garis yang sudah terbentuk. Cara laju tanam sebaiknya maju agar perpotongan garis untuk lubang tanam bisa terlihat dengan jelas. Pada alur pinggir kiri dan kanan dari setiap barisan legowo, populasi tanaman ditambah dengan cara menyisipkan tanaman di antara 2 lubang tanam yang tersedia.
- Pemupukan Posisi orang yang melakukan pemupukan berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Pupuk ditabur ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melalukan pemupukan 2 barisan legowo. Khusus cara pemupukan pada legowo 2 : 1 boleh dengan cara ditabur di tengah alur dalam barisan legowonya.
- Penyiangan Penyiangan bisa dilakukan dengan tangan atau dengan menggunakan alat siang seperti landak/gasrok. Apabila penyiangan dilakukan dengan alat siang, cukup dilakukan ke satu arah sejajar legowo dan tidak perlu dipotong. Di tengah barisan legowo bisa disiang dengan tangan dan pada barisan pinggir legowo sebenarnya tidak perlu diambil karena dengan sendirinya akan kalah persaingan dengan pertumbuhan tanaman padi.
- Pengendalian Hama dan Penyakit Pada pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan alat semprot atau handsprayer, posisi orang berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Penyemprotan diarahkan ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melakukan penyemprotan 2 barisan legowo.
Keuntungan Cara Tanam Jajar Legowo
- Pada cara tanam Jajar Legowo 2:1, semua maupun tanaman seolah-olah berada pada barisan pinggir pematang, sedangkan pada cara tanam Jajar Legowo 4:1, separuh tanaman berada pada bagian pinggir (mendapat manfat border effect ).
- Jumlah rumpun padi meningkat sampai 33%/ha.
- Meningkatkan produktivitas padi 12-22%.
- Memudahkan pemeliharan tanaman.
- Masa pemeliharan ikan dapat lebih lama, yaitu 70-75 hari. dibanding cara tandur jajar biasa yang hanya 45 hari.
- Hasil ikan yang diperoleh dapat menutupi sebagian biaya usaha tani.
- Dapat meningkatkan pendapatan usahatani antara 30-50%.
(Dari berbagai Sumber)