Seorang anak muda,,, ayahnya
meninggal dunia.... dia tinggal di gubuk pada sebuah desa .... dan dia masih ada
adeknya yang kecil kecil,,,, serta ibunya...... Si ayah cuma mewariskan satu
ekor sapi yang jadi sumber penghasilan keluarga,,,, terima upahan bajak sawah
orang........
Tapi si anak muda ini merasa terpaka harus menjual sapi itu, dengan alasan, untuk biaya doa 7 hari , 40 hari dan 100 hari ayahnya,,,,,,,!, ketika ditanya kenapa harus begitu,,,,,? anak muda ini menjawab,,,, ini sudah kebiasaan di kampung ini,,,,,, !
Akan terasa janggal dan akan malu rasanya,,, kalau ahli waris nya tidak adakan itu.,,, jelas anak muda itu lagi...!
Memang ada sumbangan musibah
mereka dapat dari warga,,,tapi jumlahnya sangat kecil.....karena desa itu
memang banyak penduduk miskin.
Terasa suatu ironi,,,, kejadian diatas,,,,,,;
- Bukankah kita nya yang harus perbaiki diri,,,, tuk jadi anak yang saleh yang lebih utama,,,, agar dapat doakan orang tuanya,,,?
- Serta melepaskan kan beban orang tua kita dari dosa meninggalkan anak yang jauh dari tuhan......
- Apakah ada tuntunan nabi serta di al quran tata cara yang demikian,, ?
- Kalau orang yang kaya,,, bisa mengundang guru guru terkenal tuk acara itu,,,,, bagai mana nasib si miskin,,, ? apakah islam itu tidak ada ke adilan...?
- Ada baiknya para ustat dan para guru meng himbau tuk tidak menjadikan semua itu keharusan ,,,,,!
- Boleh lah kita mendoakan siapa saja,,, dan dalam waktu kapan saja...! tapi janganlah sampai memberatkan orang yang berduka. !
Marilah kita sama sama buktikan
bahwa islam itu agama yang sangat adil,,, serta penuh kasih sayang sesama
pemeluknya...!