DIOLUHTAN-suluhtani. Setiap anggota pramuka muda (young scout) diharapkan untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapannya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan khususnya dibidang pertanian.
Selaras dengan program penyuluhan pertanian yang bertujuan meningkatkan sumberdaya manusia petani dan keluarganya. Dengan kata lain tugas seorang penyuluh juga meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan anak-anak para petani termasuk pramuka.
Hal ini dilakukan Penyuluh Pertanian BP4K (Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Kabupaten Bone, Yusran A. Yahya NS kepada salah satu anggota pramuka yang ingin mengetahui dan mempelajari cara mencangkok pohon mangga.
Diterangkan Yusran,
bahwa untuk memperoleh buah mangga yang berkualitas, salah satunya dengan melakukan budidaya dengan cara mencangkok.
Mencangkok adalah cara pembiakan vegetatif buatan yang akan membantu
memperbanyak tanaman yang sifatnya sama dengan indukan. Dengan metode cangkokan
kita bisa menghasilkan buah lebih cepat dengan pertumbuhan pohon yang tidak terlalu besar.
Cara mencangkok pohon mangga
merupakan sebuah teknik yang sangat mudah dengan biaya rendah untuk
mengembangkan dan memperbanyak pohon mangga. Teknik mencangkok dilakukan dengan
tujuan agar tanaman mangga yang dicangkok bisa menghasilkan bibit yang lebih
baik. Sehingga pohon mangga yang dihasilkan melalui teknik ini memiliki
kualitas yang lebih baik dari tanaman induk. Sebenarnya cara mencangkok pohon
mangga sangat sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan oleh orang yang
sama sekali tidak mengerti dunia perkebunan sekali pun. Dalam mencangkok pohon
mangga Kita hanya perlu mengikuti beberapa langkah sederhana yang bisa diikuti
siapa saja.
Dalam kegiataan tersebut para anggota pramuka
diarahkan untuk melakukan cangkok pada tanaman mangga di sebuah rumah petani di Desa Masago, Kecamatan Patimpeng.
Kegiatan tersebut selain didampingi penyuluh pertanian juga dihadiri petani
khususnya pemilik pohon mangga
Dalam pendampingan tersebut, Yusran memaparkan bahwa sebelum memulai proses pencangkokan ada beberapa
hal yang perlu kita lakukan dan perhatikan. Pertama, Kita perlu memastikan bahwa
pohon mangga yang akan dicangkok merupakan jenis pohon yang berkualitas baik.
Selain itu, pilihlah batang atau cabang pohon yang posisinya lurus dan
mendapatkan sinar matahari yang cukup. Tujuannya adalah agar proses
fotosintesis pada pohon berjalan dengan baik dan bisa merangsang pertumbuhan
akar pada batang pohon yang dicangkok. Selanjutnya, kita perlu memilih batang pohon yang sehat dan baik dengan ukuran yang tidak
terlalu besar. Disarankan juga untuk memilih batang pohon yang menghasilkan buah yang banyak.
Beberapa Alat yang diperlukan
saat mencangkok antara
lain Serabut kelapa atau
plastik yang akan digunakan untuk menutup cangkokan, Tanah yang mengandung
unsur hara yang cukup, Pisau yang tajam untuk memudahkan proses mengkerat
batang, Tali yang akan digunakan untuk mengikat.
Adapun tahapan dalam mencangkok pohon mangga sebagai berikut. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah
mengupas kulit kayu dengan ukuran sepanjang 5 cm dan pastikan tidak ada sisa
kulit yang menempel pada batang pohon mangga. Jika sudah terpotong, mulailah
kerok dengan menggunakan pisau disekelilingnya untuk memastikan kambium yang
ada hilang dari batang. Cara mudah untuk memastikan bahwa kambium sudah hilang
sepenuhnya adalah dengan meraba bagian batang, jika sudah terasa kesat maka itu
artinya kambium sudah hilang dari batang pohon.
Langkah kedua yang perlu
dilakukan adalah dengan membiarkan batang pohon mangga yang sudah dikerat tadi
setidaknya 1 hari. Tujuannya adalah agar batang pohon yang
dikerat kering dan bisa tahan terhadap jamur dan penyakit. Dalam tahapan ini, Kita
perlu memastikan dengan baik kambium yang ada di batang pohon sudah hilang
sepenuhnya sebelum batang tersebut dibungkus dengan tanah. Hal ini berguna agar
hasil cangkokan bisa tumbuh dengan optimal dan menghasilkan bibit yang
berkualitas.
Jika tahapan di atas sudah
dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah mengikat plastik atau serabut kelapa
dengan menggunakan tali yang sudah dipersiapkan pada bagian bawah keratan.
Selesai melakukan pengikatan, maka kita tinggal mengisinya dengan menggunakan
tanah ke dalam pembungkus tadi. Jika sudah diisi dengan menggunakan tanah, Kita
tinggal mengikat bagian atas sabut kelapa atau plastik tadi dengan tali sampai
bentuknya menyerupai kapsul.
Yusran kembali
menyebutkan bahwa yang perlu kita
perhatikan dalam proses ini adalah memastikan bahwa keratan bagian atas berada
di posisi tengah bungkusan. Tujuannya adalah agar saat akar mulai tumbuh akan
berada di posisi yang lebar dan memiliki banyak tanah.
Jika seluruh tahap di atas
selesai dilakukan, maka kita tinggal membuat ventilasi pada
cangkokan tersebut. Caranya adalah dengan membuat lubang-lubang kecil dalam
jumlah yang banyak pada plastik pembungkus. Agar proses lebih cepat dan
cangkokan bisa menghasilkan akar, lakukan penyiraman secara teratur dan rutin.
Jangan sampai Kita membiarkan tanah yang ada di dalamnya mengalami kekeringan
karena tidak diberikan air.
Setelah beberapa akar
keluar, maka batang pohon dibawah akar dipotong/digergaji. Jika sudah terpisah
maka hasil cangkokan sudah siap ditanam.
Semoga bermanfaat. Salam Pramuka...!!!