Plasenta tersusun tenunan tubuh embrio dan
hewan induknya, yang terjalin pada waktu pertumbuhan embrio untuk keperluan
penyaluran makanan dari induk kepada anak, dan zat buangan dari anak ke induk.
Plasenta induk adalah endometrium rahim dan plasenta fetus adalah selaput korioalantois.
Pada sel telur mamalia tidak demikian, karena embrio berkembang di dalam rahim
induk, dan bahan untuk perkembangan embrio berasal dari tubuh induk. Untuk
keperluan tersebut selaput ekstra embrionik berhubungan dengan selaput lendir
rahim membentuk plasenta. Pada ayam
bahan kebutuhan perkembangan embrio seluruhnya tersedia di dalam telur,
sehingga ayam tidak mempunyai plasenta.
Berdasarkan erat tidaknya hubungan korion dengan
endometrium, plasenta dibagi menjadi : 1) plasenta nondesiduata, 2) plasenta
semidesiduata, dan 3) plansenta desiduata. Pada plasenta nondesiduata hubungan
korion dengan endometrium longgar sehingga pada waktu melahirkan selaput ekstra
embrionik mudah terlepas dari endometrium. Selaput tersebut terdapat pada babi
dan kuda. Pada plasenta semidesiduata hubungan plasenta induk dengan plasenta fetus
agak erat. Pada plasenta desiduata hubungan selaput korion pada endometrium
sangat erat, dengan demikian pada waktu partus bagian rahim ada yang menjadi
rusak dan terlepas bersama-sama dengan fetus disertai dengan perdarahan.
Plasenta desiduata terdapat pada primata. Pada waktu partus Kantong amnion
pecah, dan setelah cairan amnion keluar selaput ekstra embrionik baru
dikeluarkan.
Berdasarkan bentuknya plasenta dapat
dibagi menjadi : 1) plasenta difusa yang dicirikan oleh vili menyebar merata di
seluruh permukaan korion dan penembusan vili ke dalam selaput lendir rahim
dangkal (babi dan kuda). 2) plasenta kotiledon yang ditandai oleh adanya vili yang
berkelompok (kotiledon) dan penembusan ke dalam selaput lendir rahim lebih
dalam. Kotiledon menjulur ke dalam pori-pori karunkula selaput lendir rahim dan
bersama-sama berintegrasi menjadi placentom (ruminansia). 3) plasenta zonaria
terdapat pada karnivora, berupa seperti pita berwarna putih; 4) plasenta
diskoidal terdapat pada primata dan rodensia, berbentuk seperti cakram atau
oval.