DIOLUHTAN. Para ahli botani menyetujui bahwa
pohon coklat atau kakao (Theobroma cacao) sudah tumbuh di daerah Amazon
dan lembah Orinoko di Amerika Selatan sejak ribuan tahun yang lalu. Bangsa Maya
yang pertama kali mengolah pohon coklat. Kebiasaan ini juga dibawa ketika
mereka pindah ke dataran Yukatan. Bangsa Aztek kemudian memperkenalkan coklat
yang pahit sebagai minuman. Biji coklat dicampur dengan jagung ataupun anggur
yang telah difermentasi lalu disajikan pada cangkir yang terbuat dari emas.
Kaisar Aztek yang bernama Montezuma memiliki kebiasaan minum coklat lebih dari
50 cangkir coklat per hari.
Coklat dengan kandungan kakao
(biji coklat) lebih dari 70% juga memiliki manfaat untuk kesehatan,
karena coklat kaya akan kandungan antioksidan yaitu fenol
dan flavonoid. Dengan adanya antioksidan, akan mampu untuk menangkap
radikal bebas dalam tubuh. Besarnya kandungan antioksidan ini bahkan 3 kali
lebih banyak dari teh hijau, minuman yang selama ini sering dianggap sebagai
sumber antioksidan.
Coklat juga mengandung beberapa
vitamin antara lain :
Vitamin yang berguna bagi tubuh seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E. Selain itu, coklat juga mengandung zat maupun nutrisi yang penting untuk tubuh seperti zat besi, kalium dan kalsium. Kakao sendiri merupakan sumber magnesium alami tertinggi. Jika seseorang kekurangan magnesium, dapat menyebabkan ipertensi, penyakit jantung, diabetes, sakit persendian dan masalah bulanan wanita yaitu pra menstruasi (PMS). Dengan makan coklat akan menambah magnesium dalam asupan gizi harian yang menyebabkan meningkatnya kadar progesteron pada wanita. Hal ini mengurangi efek negatif dari PMS.
Dari Berbagai Sumber